India-Pakistan Baku Tembak, 13 Tewas

Rabu, 02 November 2016 - 21:49 WIB
India-Pakistan Baku Tembak, 13 Tewas
India-Pakistan Baku Tembak, 13 Tewas
A A A
ISLAMABAD - Tentara India dan Pakistan terlibat baku tembak di perbatasan yang dipersengketakan di Kashmir dan menewaskan sedikitnya 13 orang. Tentara kedua negara menggunakan senapan dan artileri sejak Senin (31/10) hingga kemarin. Baku tembak terbaru itu akan memperparah konflik dua negara yang memiliki senjata nuklir sejak September lalu. Islamabad dan New Delhi saling melempar tuduhan siapa yang melanggar kesepakatan gencatan senjata 2003.

Di barisan diplomasi, hubungan kedua negara telah berdampak dengan penarikan diplomat masing- masing negara. Para pejabat Pakistan mengungkapkan, sedikitnya tujuh orang tewas dan lima orang terluka di wilayah Kahsmir para Senin lalu. Itu diakibatkan serangan mortir yang diluncurkan militer India ke sektor Nakyal, Pakistan. “Sedikitnya dua anakanak dan tewas karena terkena sasaran serangan India,” kata pejabat tinggi di Provinsi Punjab, Pawan Kotwal, kepada AFP .

Kotwal mengatakan, dua perempuan juga dilaporkan tewas di distrik Rajouri di dekat perbatasan India. Dia menambahkan, sembilan orang terluka akibat salah sasaran saat baku tembak antara militer India-Pakistan kemarin pagi. Penduduk di desa perbatasan India-Pakistan kini terbiasa dengan baku tembak tersebut.

Sebagian warga memilih mengungsi ke wilayah yang lebih aman. Namun, mayoritas warga memilih bertahan di rumah mereka. “Sepertinya ada perang besar yang terjadi antara India dan Pakistan,” kata Muhammad Said, penduduk Desa Mohra di Pakistan. “Tolong hentikan konflik tersebut. Tolong miliki rasa kasih sayang,” pintanya.

Sebelumnya para pejabat Pakistan mengungkapkan, sedikitnya enam orang tewas dan 10 orang terluka dalam baku tembak di Nakyal dan Tatta Pani pada Jumat dan Sabtu pekan lalu. Konflik yang berlangsung sporadis itu mengakibatkan ketakutan dan kekhawatiran warga Pakistan yang tinggal di wilayah konflik.

Di Garis Kontrol India, seperti dilansir AFP, pejabat India mengungkapkan, tujuh warga sipil tewas akibat serangan mortir Pakistan di Kashmir. Seorang gadis remaja meninggal dunia dan tiga orang dilaporkan terluka pada serangan kemarin. Menurut pejabat kepolisian India, Pakistan meluncurkan artileri di Jammu dan Kashmir sebagai balasan atas serangan India.

Pada Senin lalu juru bicara militer India menyatakan, satu tentara dan satu warga sipil tewas di Kashmir akibat serangan Pakistan. India menuding Pakistan melanggar gencatan senjata kemarin. Serangan itu dimulai sejak kemarin pagi. “Pasukan India membalas serangan itu dengan keras,” kata pejabat Kementerian Pertahanan India Manish Mehta, dilansir Indian Express.

Dia menuturkan, Pakistan menggunakan mortir dan India membalas serangan tersebut. Meningkatnya eskalasi baku tembak antara India-Pakistan dikhawatirkan akan memicu konflik nuklir antar kedua negara. New Delhi dan Islamabad juga saling memperkuat militer mereka dengan senjata nuklir. Kedua negara diperkirakan memiliki sekitar 130-an hulu ledak nuklir.

Itu disebabkan kedua negara memiliki sejarah panjang dalam peperangan. Titik konflik India-Pakistan adalah Kashmir yang diperebutkan sejak 1947. India menempatkan lebih dari 500.000 tentara di wilayah yang dekat pergunungan Himalaya tersebut.

langkah tersebut demi mengantisipasi konflik dengan Pakistan dan perlawanan kelompok pejuang Kashmir yang menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. Ketegangan India-Pakistan juga berimbas pada diplomasi kedua negara. Sumber kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan mempertimbangkan akan menarik empat diplomatnya dari India karena faktor keamanan.

“Itu sedang dipertimbangkan. Keputusan akhir akan diambil sesegera mungkin,” ujar sumber di Kemlu Pakistan dilansir harian ternama Pakistan, Dawn. Pakistan menuding India melakukan pelanggaran norma diplomatik yang serius. “India telah menciptakan ketegangan dan mengancam keamanan empat diplomat kita,” ujar sumber tersebutBaik New Delhi dan Islamabad berulang kali mengusir atau menarik diplomat karena ketegangan militer dan politik.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6162 seconds (0.1#10.140)