Turki Tumpuk Tank dan Tentara di Dekat Perbatasan Irak
A
A
A
ANKARA - Turki dilaporkan telah mengerahkan kendaraan lapis baja berat, termasuk tank, ke perbatasan dekat Irak. Sementara Menteri Pertahanan Turki mengatakan bahwa militer akan mengatasi potensi peningkatan ancaman terhadap negara.
Tank-tank Turki serta kendaraan lapis baja telah mulai bergerak ke kota Silopi, yang terletak dekat perbatasan dengan Irak. Menurut Menteri Pertahanan Fikri Isik, penyebaran tentara tersebut adalah bagian dari peperangan anti teroris dan juga terkait dengan perkembangan di Irak.
"Kami tidak akan membiarkan ancaman ke Turki meningkat. Ankara tidak memiliki kewajiban untuk menunggu sampai para pejuang Partai Pekerja Kurdi (PKK) akan merebut wilayah di daerah Sinjar Irak," tutur Isik. Turki menganggap kelompok PKK sebagai kelompok teroris seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (2/11/2016).
Penyebaran pasukan Turki di dekat perbatasan Irak ini terjadi ditengah ketegangan antara Baghdad dengan Ankara. Hal ini dipicu kemunculan pasukan Turki di Irak. Pada medio Oktober lalu, pasukan Turki masuk ke Irak dengan alasan turut memerangi militan ISIS di dekat Mosul. Aksi Turki ini memicu protes Irak.
Ankara resmi mempertahankan sekitar 25 tank serta 150 tentara dan staf "penasehat militer" diperkirakan mencapai sekitar 2.000 di Bashiqa kamp dekat Mosul. Hal ini membuat Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi naik pitam dan menyebut kehadiran pasukan Turki adalah pelanggaran kedaulatan dan tidak mempunyai alasan pembenaran.
Tank-tank Turki serta kendaraan lapis baja telah mulai bergerak ke kota Silopi, yang terletak dekat perbatasan dengan Irak. Menurut Menteri Pertahanan Fikri Isik, penyebaran tentara tersebut adalah bagian dari peperangan anti teroris dan juga terkait dengan perkembangan di Irak.
"Kami tidak akan membiarkan ancaman ke Turki meningkat. Ankara tidak memiliki kewajiban untuk menunggu sampai para pejuang Partai Pekerja Kurdi (PKK) akan merebut wilayah di daerah Sinjar Irak," tutur Isik. Turki menganggap kelompok PKK sebagai kelompok teroris seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (2/11/2016).
Penyebaran pasukan Turki di dekat perbatasan Irak ini terjadi ditengah ketegangan antara Baghdad dengan Ankara. Hal ini dipicu kemunculan pasukan Turki di Irak. Pada medio Oktober lalu, pasukan Turki masuk ke Irak dengan alasan turut memerangi militan ISIS di dekat Mosul. Aksi Turki ini memicu protes Irak.
Ankara resmi mempertahankan sekitar 25 tank serta 150 tentara dan staf "penasehat militer" diperkirakan mencapai sekitar 2.000 di Bashiqa kamp dekat Mosul. Hal ini membuat Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi naik pitam dan menyebut kehadiran pasukan Turki adalah pelanggaran kedaulatan dan tidak mempunyai alasan pembenaran.
(ian)