FBI Rilis Dokumen Bill Clinton, Tim Kampanye Hillary Meradang

Rabu, 02 November 2016 - 10:38 WIB
FBI Rilis Dokumen Bill...
FBI Rilis Dokumen Bill Clinton, Tim Kampanye Hillary Meradang
A A A
WASHINGTON - Perserteruan antara FBI dengan calon presiden Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, dan pendukungnya memasuki babak baru. Setelah sebelumnya mengusik skandal email Hillary, kini FBI merilis dokumen terkait suami Hillary, Bill Clinton. Terang saja hal ini membuat tim kampanye Hillary dan pendukungnya meradang.

FBI merilis 129 halaman dokumen tahun 2001 terkait penyelidikan terhadap pengampunan kontroversial yang diberikan Bill Clinton kepada buronan federal Marc Rich. "Rilis awal ini terdiri materi dari file FBI terkait dengan William J Clinton Foundation, sebuah organisasi nirlaba," bunyi pernyataan FBI di situsnya.

"Sebagian besar catatan tersebut berasal dari penyelidikan tahun 2001 terhadap pengampunan Marc Rich (1934-2013), alias Marcell David Reich, oleh Presiden Clinton pada tahun 2001, ditutup pada 2005. Materi yang berat untuk disunting karena perlindungan terhadap privasi pribadi dan aturan kerahasiaan dewan juri," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari USA Today, Rabu (2/11/2016).

Rich adalah pemodal yang merlarikan diri ke Swiss setelah didakwa atas beberapa tuduhan federal, termasuk penggelapan pajak pada tahun 1983. Motif Clinton untuk mengampuni Rich sempat dipertanyakan oleh mantan istrinya, Denise Rich, yang merupakan donatur Partai Demokrat.

Dalam pernyataannya, FBI mengatakan bahwa materi yang dirilis tiga kali atau lebih dari ketentuan Freedom of Informatioan Act sehingga secara otomatis dibuat tersedia untuk publik.

Tak pelak lagi, keputusan dari FBI ini pub menuai protes dari tim kampanye Hillary. Mereka mempertanyakan keputusan FBI merilis dokumen tersebut hanya satu minggu sebelum pemilu presiden AS. "Menghindari batas waktu litigasi FOIA, ini aneh. Apakah FBI akan memposting dokumen diskriminasi perumahan yang dilakukan Trump di tahun '70," kata juru bicara tim kampanye Hillary Brian Fallon dalam akun Twitternya.

David Axelrod, mantan penasihat Presiden Obama, mengatakan perilisan dokumen adalah kasus lain dari intervensi FBI dalam pemilu. "Apa pun alasan di balik itu, rilis terbaru ini membuat @FBI mempunyai nama baru Federal Bureau of Intervention," tulis Axelrod.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)