Ubah Helikopter Sea King Jadi Rumah untuk Berlibur
A
A
A
SKOTLANDIA - Banyak orang mendesain rumah dengan bentuk yang unik. Meski demikian, ada yang berbeda dari sepasang petani asal Skotlandia ini. Martyn Steedman bersama Louise, istrinya, membeli helikopter Sea King ZA 127 dalam lelang yang digelar Kementerian Pertahanan Inggris pada Maret lalu. Pasangan suami-istri itu pun turut mengikuti lelang. Dalam lelang tersebut, Steedman menebus helikopter ini seharga 40.000 poundsterling (Rp636 juta).
Dia lantas mengubahnya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Sebelum dilelang, helikopter itu dipakai Angkatan Udara Inggris untuk Search and Rescue (SAR). Helikopter ini aktif beroperasi hingga 1994 dan beralih fungsi sebagai heli latihan angkatan laut hingga 2002.
”Semua berawal saat Sea King hendak dihentikan penggunaannya dan kami melihatnya saat terbang terakhir sebagai tanda perpisahan di sekitar Skotlandia. Kami mengira akan lebih bagus jika dapat memilikinya,” ungkap Louise seperti dilansir SkyNews. Awalnya dia mengira suaminya sekadar melontarkan lelucon.
Meski demikian, Martyn mengatakan dia telah mengajukan penawaran dalam lelang. ”Saya kira tak ada jalan bagi kami untuk memiliki helikopter,” papar Louise. Martyn juga berkata tak ada orang lain yang menawar helikopter itu hingga helikopter itu pun menjadi miliknya.
Setelah dibeli April lalu helikopter itu dibawa melalui jalan darat sejauh 320 mil (515 km) dari Grantham, Lincolnshire menuju lokasi baru di Skotlandia. Seluruh bagian luar helikopter itu tampak dalam keadaan asli, namun bagian dalam mengalami perubahan total. Helikopter sepanjang 17 meter ini mampu menampung enam orang untuk menginap.
Terdapat satu kasur untuk dua orang dan satu tempat tidur untuk tiga orang. Satu tempat tidur lainnya, untuk seorang, diletakkan pada bagian ekor helikopter. Dinding heli yang melengkung diberi isolasi tambahan, panelkayu, dandiwarnai.
Tampilan dalamruanganinitampakseperti lambung perahu terbalik. Helikopter ini pun kini mendarat selamanya di Mains Farm Wigwams, pedesaan Thornhill, dekat Stirling. Ruang utamanya adalah kokpit yang dilengkapi dengan kursi putar, tempat pengunjung dapat menikmati pemandangan indah.
Terdapat juga satu meja kecil bergambar lambang Angkatan Udara Inggris. Semua lampu asli di bagian dalam masih dipertahankan. ”Kami tetap mempertahankan papan pedoman instrumen (dashboard), tuas panel atap, dan pedal kaki sehingga orang yang datang dapat mengalami suasana helikopter sesungguhnya dan seolah-olah sedang terbang untuk menjalankan satu misi,” ungkap Louise.
Perangkat sonar yang sebelumnya melengkapi helikopter ini telah dilepaskan dan didonasikan ke Museum Helikopter di Weston-Super-mare. Bekas ruang sonar kini berubah fungsi menjadi kamar mandi dan dapur kecil.
Martyn juga membeli buku manual Helikopter Haynes untuk membantunya mengembalikan Sea King dalam tampilan semula. ”Kami tak tahan melihat helikopter yang banyak digemari orang ini berubah menjadi tumpukan sampah.
Maka itu, kami mencoba memberi kehidupan baru,” terang Martyn, dilansir DailyMail. Pada musim semi tahun depan Martyn akan membuka rumah unik tersebut untuk umum. Mereka yang akan bermalam di Sea King ZA 127 akan dikenakan biaya sebesar 150 poundsterling (Rp2,3 juta) per malam untuk dua orang.
Dia lantas mengubahnya menjadi tempat tinggal yang nyaman. Sebelum dilelang, helikopter itu dipakai Angkatan Udara Inggris untuk Search and Rescue (SAR). Helikopter ini aktif beroperasi hingga 1994 dan beralih fungsi sebagai heli latihan angkatan laut hingga 2002.
”Semua berawal saat Sea King hendak dihentikan penggunaannya dan kami melihatnya saat terbang terakhir sebagai tanda perpisahan di sekitar Skotlandia. Kami mengira akan lebih bagus jika dapat memilikinya,” ungkap Louise seperti dilansir SkyNews. Awalnya dia mengira suaminya sekadar melontarkan lelucon.
Meski demikian, Martyn mengatakan dia telah mengajukan penawaran dalam lelang. ”Saya kira tak ada jalan bagi kami untuk memiliki helikopter,” papar Louise. Martyn juga berkata tak ada orang lain yang menawar helikopter itu hingga helikopter itu pun menjadi miliknya.
Setelah dibeli April lalu helikopter itu dibawa melalui jalan darat sejauh 320 mil (515 km) dari Grantham, Lincolnshire menuju lokasi baru di Skotlandia. Seluruh bagian luar helikopter itu tampak dalam keadaan asli, namun bagian dalam mengalami perubahan total. Helikopter sepanjang 17 meter ini mampu menampung enam orang untuk menginap.
Terdapat satu kasur untuk dua orang dan satu tempat tidur untuk tiga orang. Satu tempat tidur lainnya, untuk seorang, diletakkan pada bagian ekor helikopter. Dinding heli yang melengkung diberi isolasi tambahan, panelkayu, dandiwarnai.
Tampilan dalamruanganinitampakseperti lambung perahu terbalik. Helikopter ini pun kini mendarat selamanya di Mains Farm Wigwams, pedesaan Thornhill, dekat Stirling. Ruang utamanya adalah kokpit yang dilengkapi dengan kursi putar, tempat pengunjung dapat menikmati pemandangan indah.
Terdapat juga satu meja kecil bergambar lambang Angkatan Udara Inggris. Semua lampu asli di bagian dalam masih dipertahankan. ”Kami tetap mempertahankan papan pedoman instrumen (dashboard), tuas panel atap, dan pedal kaki sehingga orang yang datang dapat mengalami suasana helikopter sesungguhnya dan seolah-olah sedang terbang untuk menjalankan satu misi,” ungkap Louise.
Perangkat sonar yang sebelumnya melengkapi helikopter ini telah dilepaskan dan didonasikan ke Museum Helikopter di Weston-Super-mare. Bekas ruang sonar kini berubah fungsi menjadi kamar mandi dan dapur kecil.
Martyn juga membeli buku manual Helikopter Haynes untuk membantunya mengembalikan Sea King dalam tampilan semula. ”Kami tak tahan melihat helikopter yang banyak digemari orang ini berubah menjadi tumpukan sampah.
Maka itu, kami mencoba memberi kehidupan baru,” terang Martyn, dilansir DailyMail. Pada musim semi tahun depan Martyn akan membuka rumah unik tersebut untuk umum. Mereka yang akan bermalam di Sea King ZA 127 akan dikenakan biaya sebesar 150 poundsterling (Rp2,3 juta) per malam untuk dua orang.
(esn)