UNICEF Bebaskan hampir 900 Anak dari Tahanan Nigeria

Sabtu, 29 Oktober 2016 - 03:35 WIB
UNICEF Bebaskan hampir...
UNICEF Bebaskan hampir 900 Anak dari Tahanan Nigeria
A A A
JENEWA - PBB telah melakukan negosiasi untuk membebaskan hampir 900 anak-anak yang ditahan oleh tentara dan pasukan keamanan Nigeria. Ratusan anak-anak itu ditahan karena dianggap mempunyai hubungan dengan Boko Haram.

"876 anak ditahan di barak di Maiduguri," kata pejabat senior UNICEF, Manuel Fontaine, setelah mengunjungi kota di timur laut Nigeria itu seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016).

Belum diketahui telah berapa lama anak-anak itu ditahan, namun tentara Nigeria kerap menahan warga dari wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Boko Haram. Tentara menduga mereka kemungkinan mempunyai keterkaitan dengan kelompok pemberontak tersebut.

"Kami khawatir bahwa masih ada anak-anak yang sedang setidaknya untuk sementara ditahan karena mereka dibebaskan dari daerah Boko Haram oleh tentara tetapi kemudian disembunyikan untuk sementara waktu," kata Fontaine, direktur regional UNICEF untuk Barat dan Afrika Tengah.

Fontaine lantas memberikan rincian dari usia anak-anak atau berapa lama mereka telah berada di barak. Setelah Presiden Muhammadu Buhari berkuasa pada Mei 2015, pasukan keamanan mulai melakukan serangan, yang didukung oleh negara-negara tetangga, untuk merebut kembali wilayah dari Boko Haram. Hal ini berarti setidaknya beberapa dari anak-anak itu ditahan selama satu tahun atau lebih

Fontaine juga mengatakan konflik, yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat lebih dari 2 juta mengungsi, telah memisahkan sekitar 20.000 anak-anak dari orang tua mereka. Dari jumlah itu, 5.000 diantaranya telah bersatu kembali dengan keluarga mereka.

"Setelah kita berhasil membebaskan anak-anak, ada masalah besar dari stigmatisasi di masyarakat. Ada kesan bahwa anak-anak yang telah dikaitkan dengan Boko Haram untuk sementara waktu, bisa, dan dalam beberapa kasus kami memiliki beberapa bukti, ditolak oleh masyarakat dan orang-orang di sekitar mereka," kata Fontaine.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0882 seconds (0.1#10.140)