Kapal Perang AS Patroli di Laut China Selatan, China Marah
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China marah dan memprotes patroli kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan pada hari Jumat. Kementerian Pertahanan China menyebut patroli kapal perang AS itu sebagai tindakan ilegal dan provokatif.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, kementerian itu mengatakan dua kapal perang China telah memperingatkan kapal perang AS agar meninggalkan lokasi patroli. Militer China bersumpah akan meningkatkan patroli udara dan laut sesuai dengan kebutuhan.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan patroli kapal perang perusak USS Decatur untuk menentang klaim maritim berlebihan. Kapal USS Decatur itu patroli di dekat Kepulauan Paracel, Laut China Selatan yang jadi sengketa sejumlah negara.
Dua kapal China yang dikerahkan untuk memperingatkan kapal perang AS agar hengkang dari lokasi patroli adalah kapal perang Guangzhou dan Luoyang.
China telah mengklaim Kepulauan Paracel pada tahun 1996, namun AS menentangnya. ”Ini adalah perilaku ilegal yang serius, dan sengaja berperilaku provokatif. Kementerian Pertahanan China tegas menentang ini dan telah mengajukan pernyataan (protes) serius pada pihak AS,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/10/2016).
Kementerian itu melanjutkan, berkat kerja keras negara-negara di kawasan, situasi di Laut China Selatan mengalami perkembangan positif. Tapi, patroli kapal perang AS, menurut kementerian tersebut, didorong oleh keinginan untuk melihat dunia dalam kekacauan.
”Ini menunjukkan bahwa itu adalah Amerika Serikat yang merupakan pengacau stabilitas Laut China Selatan,” lanjut pernyataan itu.
”Kami mendesak pihak AS untuk menghormati kepentingan kedaulatan dan keamanan nasional China, dan tidak terus mengulangi kesalahan yang sama. Militer China akan meningkatkan upaya patroli udara dan maritim sesuai dengan kebutuhan, memperkuat kemampuan pertahanan di semua bidang, dan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.”
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, kementerian itu mengatakan dua kapal perang China telah memperingatkan kapal perang AS agar meninggalkan lokasi patroli. Militer China bersumpah akan meningkatkan patroli udara dan laut sesuai dengan kebutuhan.
Seorang pejabat pertahanan AS mengatakan patroli kapal perang perusak USS Decatur untuk menentang klaim maritim berlebihan. Kapal USS Decatur itu patroli di dekat Kepulauan Paracel, Laut China Selatan yang jadi sengketa sejumlah negara.
Dua kapal China yang dikerahkan untuk memperingatkan kapal perang AS agar hengkang dari lokasi patroli adalah kapal perang Guangzhou dan Luoyang.
China telah mengklaim Kepulauan Paracel pada tahun 1996, namun AS menentangnya. ”Ini adalah perilaku ilegal yang serius, dan sengaja berperilaku provokatif. Kementerian Pertahanan China tegas menentang ini dan telah mengajukan pernyataan (protes) serius pada pihak AS,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Reuters, Sabtu (22/10/2016).
Kementerian itu melanjutkan, berkat kerja keras negara-negara di kawasan, situasi di Laut China Selatan mengalami perkembangan positif. Tapi, patroli kapal perang AS, menurut kementerian tersebut, didorong oleh keinginan untuk melihat dunia dalam kekacauan.
”Ini menunjukkan bahwa itu adalah Amerika Serikat yang merupakan pengacau stabilitas Laut China Selatan,” lanjut pernyataan itu.
”Kami mendesak pihak AS untuk menghormati kepentingan kedaulatan dan keamanan nasional China, dan tidak terus mengulangi kesalahan yang sama. Militer China akan meningkatkan upaya patroli udara dan maritim sesuai dengan kebutuhan, memperkuat kemampuan pertahanan di semua bidang, dan tegas mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasional.”
(mas)