Setelah Hillary, Giliran Email Pribadi Obama Dibocorkan WikiLeaks
A
A
A
WASHINGTON - Situs whistleblower, WikiLeaks, merilis sekumpulan email pribadi Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. Situs ini menerbitkan tujuh pesan dari alamat email yang diduga milik Obama dengan akun: [email protected].
"WikiLeaks mengungkapkan batch pertama dari email Presiden AS Barack Obama yang dikirim melalui alamat rahasia," kata pemilik WikiLeaks, Julian Assange, sembari menambahkan akan merilis sejumlah komunikasi pribadi Obama yang lain seperti dikutip dari New York Post, Jumat (21/10/2016).
Salah satu email tertanggal 4 November 2008 malam atau tepat pada hari pemilihan Presiden AS. Ketua tim transisi Obama, John Podesta, mendesak Obama untuk tidak menerima undangan pertemuan G20 pada 15 November terkait krisis keuangan global atas undangan Presiden George W Bush setelah Obama resmi terpilih. Podesta menyertakan memo dari tim transisi yang menimbang baik buruknya Obama hadir dalam undangan itu.
"Kehadiran bersama Presiden Bush akan menciptakan situasi yang amat canggung. Pada kesempatan yang sama Presiden Bush akan menggunakan ini untuk meningkatkan pamorenya bersama Anda malam ini, saya ingin Anda menyadari bahwa ini adalah rekomendasi bulat penasihan Anda untuk tidak menghadirinya," kata Podesta kala itu. Benar saja, ketika pertemuan G20 diadakan di Washington, Obama tidak hadir.
Email lain tertanggal 6 Oktober 2008, anggota tim transisi Mike Froman mengirimkan email kepada Obama dengan subjek "Diversity" yang memberitahukan jika ia mengirimkan rekomendasi untuk posisi senior dalam pemerintahan Obama. Satu daftar berisi perempuan dan kandidat lainnya adalah Afrika Amerika, Amerika Latin dan Asia, penduduk asli Amerika, Arab/Muslim Amerika dan difabel Amerika.
Pada hari yang sama, Podesta juga mengirimkan Obama informasi kontak Leon Panetta dan Erskine Bowles.
Email lainnya tertanggal 30 Oktober 2008 dengan subjek keputusan staffing ekonomi, Podesta melayangkan pilihan bagi Obama. Podesta juga meminta Obama membantu dewan interim
Pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar. Otoritas intelijen AS percaya jika Rusia mendalangi serangan cyber ke Partai Demokrat. Pesan Obama termasuk diantara 23.000 email yang dicuri dai Podesta, yang kini menjabat sebagai ketua kampanye Hillary Clinton.
"WikiLeaks mengungkapkan batch pertama dari email Presiden AS Barack Obama yang dikirim melalui alamat rahasia," kata pemilik WikiLeaks, Julian Assange, sembari menambahkan akan merilis sejumlah komunikasi pribadi Obama yang lain seperti dikutip dari New York Post, Jumat (21/10/2016).
Salah satu email tertanggal 4 November 2008 malam atau tepat pada hari pemilihan Presiden AS. Ketua tim transisi Obama, John Podesta, mendesak Obama untuk tidak menerima undangan pertemuan G20 pada 15 November terkait krisis keuangan global atas undangan Presiden George W Bush setelah Obama resmi terpilih. Podesta menyertakan memo dari tim transisi yang menimbang baik buruknya Obama hadir dalam undangan itu.
"Kehadiran bersama Presiden Bush akan menciptakan situasi yang amat canggung. Pada kesempatan yang sama Presiden Bush akan menggunakan ini untuk meningkatkan pamorenya bersama Anda malam ini, saya ingin Anda menyadari bahwa ini adalah rekomendasi bulat penasihan Anda untuk tidak menghadirinya," kata Podesta kala itu. Benar saja, ketika pertemuan G20 diadakan di Washington, Obama tidak hadir.
Email lain tertanggal 6 Oktober 2008, anggota tim transisi Mike Froman mengirimkan email kepada Obama dengan subjek "Diversity" yang memberitahukan jika ia mengirimkan rekomendasi untuk posisi senior dalam pemerintahan Obama. Satu daftar berisi perempuan dan kandidat lainnya adalah Afrika Amerika, Amerika Latin dan Asia, penduduk asli Amerika, Arab/Muslim Amerika dan difabel Amerika.
Pada hari yang sama, Podesta juga mengirimkan Obama informasi kontak Leon Panetta dan Erskine Bowles.
Email lainnya tertanggal 30 Oktober 2008 dengan subjek keputusan staffing ekonomi, Podesta melayangkan pilihan bagi Obama. Podesta juga meminta Obama membantu dewan interim
Pihak Gedung Putih menolak untuk berkomentar. Otoritas intelijen AS percaya jika Rusia mendalangi serangan cyber ke Partai Demokrat. Pesan Obama termasuk diantara 23.000 email yang dicuri dai Podesta, yang kini menjabat sebagai ketua kampanye Hillary Clinton.
(ian)