Putin Bersedia Perpanjang Jeda Kemanusiaan di Suriah
A
A
A
BERLIN - Presiden Rusia, Vladimir Putin, memberi harapan akan menghentikan serangan udara di Aleppo tanpa batas. Hal itu terjadi setelah melakukan pertemuan dengan para pemimpin Prancis dan Jerman, dimana keduanya mengutuk pemboman yang Rusia lakukan terhadap kota tersebut.
Rusia telah berjanji bahwa serangan pemerintah Suriah, yang didukung oleh Moskow, akan ditangguhkan selama delapan jam pada hari ini untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan kota yang terkepung dan pemberontak melarikan diri.
"Kami memberitahu mereka tentang niat kami untuk melanjutkan, sepanjang mungkin mengingat situasi di wilayah Suriah, jeda serangan udara. Kami siap untuk melakukan hal ini selama tidak ada bentrokan dengan formasi pemeberontak yang bercokol di Aleppo," kata Putin usai pertemuan seperti dikutip dari Independent, Kamis (20/10/2016).
"Saya tidak bisa menempatkan diri dalam tempat Putin tapi apa yang saya mengerti adalah bahwa ia akan memperpanjang delapan jam jeda serangan udara yang diumumkan," kata Hollande dalam kesempatan terpisah.
Sebelumnya, selama pertemuan tersebut Hollande mengatakan bahwa apa yang terjadi di Aleppo adalah kejahatan perang. Sedangkan Merkel menyebut serangan udara tersebut tidak manusiawi dan kejam. Ia pun menggambarkan pembicaraan mengenai Aleppo berlangsung sangat keras.
Kedua pemimpin itu memperingatkan tidak bisa mengecualikan sanksi terhadap Rusia, beberapa hari menjelang KTT Uni Eropa di mana tindakan Rusia di Suriah yang akan dibahas.
"Kita tidak dapat menyangkal sejumlah pilihan tetapi prioritasnya adalah harus membantu orang," kata Merkel. Sedangkan Hollande mengatakan: "Segala sesuatu yang bisa menjadi ancaman dapat berguna."
Rusia telah berjanji bahwa serangan pemerintah Suriah, yang didukung oleh Moskow, akan ditangguhkan selama delapan jam pada hari ini untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan kota yang terkepung dan pemberontak melarikan diri.
"Kami memberitahu mereka tentang niat kami untuk melanjutkan, sepanjang mungkin mengingat situasi di wilayah Suriah, jeda serangan udara. Kami siap untuk melakukan hal ini selama tidak ada bentrokan dengan formasi pemeberontak yang bercokol di Aleppo," kata Putin usai pertemuan seperti dikutip dari Independent, Kamis (20/10/2016).
"Saya tidak bisa menempatkan diri dalam tempat Putin tapi apa yang saya mengerti adalah bahwa ia akan memperpanjang delapan jam jeda serangan udara yang diumumkan," kata Hollande dalam kesempatan terpisah.
Sebelumnya, selama pertemuan tersebut Hollande mengatakan bahwa apa yang terjadi di Aleppo adalah kejahatan perang. Sedangkan Merkel menyebut serangan udara tersebut tidak manusiawi dan kejam. Ia pun menggambarkan pembicaraan mengenai Aleppo berlangsung sangat keras.
Kedua pemimpin itu memperingatkan tidak bisa mengecualikan sanksi terhadap Rusia, beberapa hari menjelang KTT Uni Eropa di mana tindakan Rusia di Suriah yang akan dibahas.
"Kita tidak dapat menyangkal sejumlah pilihan tetapi prioritasnya adalah harus membantu orang," kata Merkel. Sedangkan Hollande mengatakan: "Segala sesuatu yang bisa menjadi ancaman dapat berguna."
(ian)