Pilu Wanita Iran, Kehilangan Anak dan Bakal Digantung karena Bunuh Suami

Kamis, 13 Oktober 2016 - 17:06 WIB
Pilu Wanita Iran, Kehilangan...
Pilu Wanita Iran, Kehilangan Anak dan Bakal Digantung karena Bunuh Suami
A A A
TEHERAN - Penderitaan seorang wanita Iran bernama Zeinab Sekaandvand, 22, ini begitu lengkap. Dia akan dieksekusi gantung oleh aparat berwenang Iran atas tuduhan membunuh suaminya sendiri.

Zeinab saat berusia 15 tahun lari dari rumahnya menjadi pengantin anak dengan pria yang dia cintai. Bukannya kebahagiaan, tapi derita yang dia rasakan. Zeinab kehilangan anak yang belum lahir.

Dia kemudian dijebloskan ke penjara di usia 17 tahun karena membunuh suami. Lantaran kasus ini, dia tak diakui anak oleh keluarganya sendiri dan kini nyawanya terancam karena akan dieksekusi gantung oleh aparat berwenang Iran.

Penderitaan wanita miskin dari etnis Kurdi Iran ini telah disuarakan organisasi hak asasi manusia yang sedang berjuang untuk menyelamatkan hidupnya. Para aktivis HAM berusaha menghentikan eksekusi gantung terhadap Zeinab yang mungkin terjadi setelah tanggal 13 Oktober 2016 atau hari ini.

Suaminya, Hossein Sarmadi, tewas ketika Zeinab berusia 17 tahun. Dia dituduh menikam sang suami hingga tewas dan akhirnya divonis mati.

Tetapi, kelompok-kelompok HAM mengatakan keputusan eksekusi terhadap Zeinab merupakan hal yang tidak adil. Sebab, kasus pembunuhan terhadap sang suami terjadi saat Zeinab belum cukup umur.

Menurut Amnesty International dan Human Rights Watch, Hossein Sarmadi, suami yang empat tahun lebih tua dari Zeinab bukannya memberikan kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya, Sarmadi membuat hidup Zeinab jadi lebih buruk.

Zeinab sudah berkali-kali minta cerai, tapi ditolak suaminya. Dia pernah melapor ke polisi karena penderitaan, tapi menurut kelompok-kelompok HAM, polisi Iran gagal bahkan tidak menyelidiki aduannya.

”Karena dia berasal dari keluarga yang sangat miskin dan konservatif, Zeinab menggunakan pernikahannya sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan,” kata Mansoureh Mills, aktivis Iran untuk Amnesty International.

”Saya hanya bisa membayangkan bagaimana kesulitan hidupnya. Itulah mengapa hal ini sangat mengejutkan dan mengganggu. Dia mengandalkan orang dewasa untuk melindungi dirinya dan sayangnya tidak ada orang dewasa yang mampu melakukan itu. Tidak otoritas dan tidak ada keluarganya,” lanjut dia, seperti dikutip CNN.

Zeinab mengaku selama ditahan di kantor polisi, dia mengalami siksaan selama 20 hari oleh petugas polisi pria.
(mas)
Berita Terkait
Iran Pamer Drone Militer...
Iran Pamer Drone Militer Terbaru, Terbang 24 Jam Jangkau 2000 Kilometer
Rekaman Serangan Iran...
Rekaman Serangan Iran Hujani Israel dengan Ratusan Rudal Balistik
Ratusan Drone yang Diluncurkan...
Ratusan Drone yang Diluncurkan Iran Tampak di Tepi Barat
Rakyat Iran Berduka...
Rakyat Iran Berduka atas Meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi
Sengketa Rebutan Pulau,...
Sengketa Rebutan Pulau, Iran Pamer Rudal di Teluk Persia
Cegat Serangan Rudal...
Cegat Serangan Rudal Iran, Israel Kerahkan Pesawat Tempur F-15 Eagle
Berita Terkini
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
21 menit yang lalu
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
1 jam yang lalu
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
2 jam yang lalu
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
4 jam yang lalu
Pengantin Pria India...
Pengantin Pria India Kawin Lari dengan Calon Ibu Mertuanya Hanya 9 Hari Sebelum Pernikahannya
4 jam yang lalu
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
5 jam yang lalu
Infografis
Pakta Keamanan Rusia...
Pakta Keamanan Rusia dan Iran Akan Guncang Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved