Presiden Kolombia Dedikasikan Nobel Perdamaian kepada Korban Konflik
A
A
A
BOGOTA - Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, yang menenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2016, mendedikasikan penghargaan tersebut kepada jutaan korban konflik bersenjata di negara itu untuk dedikasi mereka mencapai perdamaian. Santos meraih Nobel Perdamaian setelah mengalahkan 376 kandidat lainnya termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dan Paus Francis.
"Hadiah Nobel ini untuk para korban dan semoga tidak ada lagi yang menjadi korban, korban tewas. Kita harus berdamai dan bersatu untuk mengakhiri proses ini dan mulai membangun perdamaian yang stabil dan abadi," katanya dari Istana Presiden di Bogota.
"Saya jauh bersyukur untuk penghargaan ini. Saya menerimanya, bukan atas nama saya, tapi atas nama semua warga Kolombia, terutama untuk jutaan korban yang menderita selama lebih dari 50 tahun. Kolombia, hadiah ini adalah milikmu," katanya lagi seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (8/10/2016).
Didampingi istrinya, Maria Clemencia Rodriguez, Santos juga mengucapkan terima kasih kepada juru runding dari pemerintah dan pemberontak FARC untuk usaha mereka selama empat tahun melakukan perundingan di Havana, Kuba.
Santos meminta semua warga Kolombia untuk bersatu guna mengakhiri perang dan meninggalkan situasi sulit negara itu setelah menghadapi penolakan terhadap perjanjian damai dalam referendum pada pekan lalu.
"Perdamaian sudah sangat dekat. Perdamaian sangat mungkin. Ini adalah waktunya berdamai. Bersama-sama, sebagai bangsa, kita akan berhasil dalam membangunnya. Saya mengundang Anda semua untuk menggabungkan kekuatan kita, pikiran kita, dan hati kita untuk usulan nasional yang besar ini sehingga kita semua memenangkan perdamaian yang paling penting: perdamaian di Kolombia," tukasnya.
"Hadiah Nobel ini untuk para korban dan semoga tidak ada lagi yang menjadi korban, korban tewas. Kita harus berdamai dan bersatu untuk mengakhiri proses ini dan mulai membangun perdamaian yang stabil dan abadi," katanya dari Istana Presiden di Bogota.
"Saya jauh bersyukur untuk penghargaan ini. Saya menerimanya, bukan atas nama saya, tapi atas nama semua warga Kolombia, terutama untuk jutaan korban yang menderita selama lebih dari 50 tahun. Kolombia, hadiah ini adalah milikmu," katanya lagi seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (8/10/2016).
Didampingi istrinya, Maria Clemencia Rodriguez, Santos juga mengucapkan terima kasih kepada juru runding dari pemerintah dan pemberontak FARC untuk usaha mereka selama empat tahun melakukan perundingan di Havana, Kuba.
Santos meminta semua warga Kolombia untuk bersatu guna mengakhiri perang dan meninggalkan situasi sulit negara itu setelah menghadapi penolakan terhadap perjanjian damai dalam referendum pada pekan lalu.
"Perdamaian sudah sangat dekat. Perdamaian sangat mungkin. Ini adalah waktunya berdamai. Bersama-sama, sebagai bangsa, kita akan berhasil dalam membangunnya. Saya mengundang Anda semua untuk menggabungkan kekuatan kita, pikiran kita, dan hati kita untuk usulan nasional yang besar ini sehingga kita semua memenangkan perdamaian yang paling penting: perdamaian di Kolombia," tukasnya.
(ian)