Terungkap, Jet Tornado Jerman Pengintai ISIS Ternyata Cacat
A
A
A
BERLIN - Tentara Jerman telah dilarang menggunakan pesawat jet Tornado yang paling canggih untuk mengintai kelompok ISIS di Suriah. Sebab, kondisi pesawat-pesawat pengintai itu cacat dan bisa membahayakan para krunya.
Pesawat-pesawat jet Tornado ASST AS telah digunakan tentara Jerman untuk misi pengintaian terhadap kelompok ISIS atau Islamic State di Suriah sejak awal tahun.
“Untuk menghindari risiko apapun terhadap personel atau mesin,” demikian alasan larangan penggunaan jet Tornado oleh Bundeswehr (tentara Jerman) dalam sebuah pernyataan di situsnya.
”Larangan itu berlaku untuk kontingen Jerman yang melakukan operasi anti-Daesh (ISIS) di Incirlik, Turki. Para ahli saat ini bekerja memperbaiki kecacatan (pesawat),” lanjut pernyataan Bundeswehr, yang dikutip Russia Today, Sabtu (8/10/2016).
Menurut laporan kantor berita DPA, mengutip juru bicara Bundeswehr, masalah yang dialami pesawat-pesawat Tornado itu sudah diketahui. Yakni, sekrup mengalami kelonggaran pada monitor di kokpit.
Pihak militer Jerman belum memutuskan apakah jet-jet Tornado canggih itu akan digunakan lagi atau tidak setelah diperbaiki. Bundeswehr diketahui memiliki 85 unit jet Tornado, di mana 39 di antaranya mengalami kecacatan, termasuk enam unit yang beroperasi di Pangkalan Udara Incirlik di selatan Turki untuk misi anti-ISIS.
Keenam jet Tornado dilengkapi dengan perangkat surveilans yang mampu mengambil foto berkualitas tinggi dan gambar inframerah bahkan di malam hari dan dalam kondisi cuaca buruk. Informasi dari pengintaian jet-jet Tornado itu jadi acuan militer Jerman untuk melakukan pengeboman terhadap basis-basis ISIS di Suriah.
Pesawat-pesawat jet Tornado ASST AS telah digunakan tentara Jerman untuk misi pengintaian terhadap kelompok ISIS atau Islamic State di Suriah sejak awal tahun.
“Untuk menghindari risiko apapun terhadap personel atau mesin,” demikian alasan larangan penggunaan jet Tornado oleh Bundeswehr (tentara Jerman) dalam sebuah pernyataan di situsnya.
”Larangan itu berlaku untuk kontingen Jerman yang melakukan operasi anti-Daesh (ISIS) di Incirlik, Turki. Para ahli saat ini bekerja memperbaiki kecacatan (pesawat),” lanjut pernyataan Bundeswehr, yang dikutip Russia Today, Sabtu (8/10/2016).
Menurut laporan kantor berita DPA, mengutip juru bicara Bundeswehr, masalah yang dialami pesawat-pesawat Tornado itu sudah diketahui. Yakni, sekrup mengalami kelonggaran pada monitor di kokpit.
Pihak militer Jerman belum memutuskan apakah jet-jet Tornado canggih itu akan digunakan lagi atau tidak setelah diperbaiki. Bundeswehr diketahui memiliki 85 unit jet Tornado, di mana 39 di antaranya mengalami kecacatan, termasuk enam unit yang beroperasi di Pangkalan Udara Incirlik di selatan Turki untuk misi anti-ISIS.
Keenam jet Tornado dilengkapi dengan perangkat surveilans yang mampu mengambil foto berkualitas tinggi dan gambar inframerah bahkan di malam hari dan dalam kondisi cuaca buruk. Informasi dari pengintaian jet-jet Tornado itu jadi acuan militer Jerman untuk melakukan pengeboman terhadap basis-basis ISIS di Suriah.
(mas)