Coba Tembus Gaza, Kapal Kelompok Aktivis Perempuan Dicegat Israel
A
A
A
GAZA - Kapal kelompok aktivis perempuan yang mencoba menembus blokade di Jalur Gaza, Palestina, dicegat pasukan Israel. Salah satu aktivis, seorang dokter Malaysia bernama Fauziah Hasan mengaku ditahan secara ilegal oleh pasukan Israel.
Pengakuan itu muncul dalam video yang diunggah ke YouTube oleh “Women's Boat To Gaza” pada Rabu malam.
”Saya sekarang sedang ditahan secara ilegal oleh rezim Israel. Saya menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, orang-orang dari Malaysia dan Pemerintah Malaysia dan semua orang yang cinta damai di seluruh dunia untuk mengerahkan semua tindakan guna membebaskan kami dari penahanan ilegal oleh rezim Israel ini,” kata Dr Fauziah dalam video, seperti dikutip The Star, Kamis (6/10/2016).
Baca:
Malam Ini, Aktivis Perempuan Coba Tembus Blokade Gaza
Pihak Women's Boat to Gaza melalui situs resminya mengatakan bahwa mereka telah hilang kontak dengan kapal Zaytouna-Oliva pembawa para aktivis perempuan itu.
”Pada pukul 15.58 waktu Eropa pada 5 Oktober, kita kehilangan kontak lagi dengan Zaytouna-Oliva dan menganggap bahwa Angkatan Laut Israel mengepung,” tulis situs Women’s Boat to Gaza.
Ada 13 aktivis perempuan di dalam kapal yang dicegat Israel. ”Di dalamnya adalah 13 wanita, termasuk Mairead Maguire, peraih Nobel Perdamaian 1976 asal Irlandia Utara, Fauziah Hasan, seorang dokter dari Malaysia, dan pensiunan kolonel tentara Amerika Serikat; Ann Wright,” lanjut penjelasan kelompok itu.
Dr Fauziah asal Malaysia merupakan lulusan dari University of Tasmania pada tahun 1982. Dia adalah seorang konsultan di Rumah Sakit Spesialis Ampang Puteri, Kuala Lumpur.
Dokter Malaysia yang memiliki tiga anak dan enam cucu itu pernah menjalankan misi kemanusiaan ke Kosovo (1999), Maluku; Indonesia (2000), Afghanistan (2001,2002,2003), Aceh (2005), Pakistan (2005) dan Gaza (2009).
Pengakuan itu muncul dalam video yang diunggah ke YouTube oleh “Women's Boat To Gaza” pada Rabu malam.
”Saya sekarang sedang ditahan secara ilegal oleh rezim Israel. Saya menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia, orang-orang dari Malaysia dan Pemerintah Malaysia dan semua orang yang cinta damai di seluruh dunia untuk mengerahkan semua tindakan guna membebaskan kami dari penahanan ilegal oleh rezim Israel ini,” kata Dr Fauziah dalam video, seperti dikutip The Star, Kamis (6/10/2016).
Baca:
Malam Ini, Aktivis Perempuan Coba Tembus Blokade Gaza
Pihak Women's Boat to Gaza melalui situs resminya mengatakan bahwa mereka telah hilang kontak dengan kapal Zaytouna-Oliva pembawa para aktivis perempuan itu.
”Pada pukul 15.58 waktu Eropa pada 5 Oktober, kita kehilangan kontak lagi dengan Zaytouna-Oliva dan menganggap bahwa Angkatan Laut Israel mengepung,” tulis situs Women’s Boat to Gaza.
Ada 13 aktivis perempuan di dalam kapal yang dicegat Israel. ”Di dalamnya adalah 13 wanita, termasuk Mairead Maguire, peraih Nobel Perdamaian 1976 asal Irlandia Utara, Fauziah Hasan, seorang dokter dari Malaysia, dan pensiunan kolonel tentara Amerika Serikat; Ann Wright,” lanjut penjelasan kelompok itu.
Dr Fauziah asal Malaysia merupakan lulusan dari University of Tasmania pada tahun 1982. Dia adalah seorang konsultan di Rumah Sakit Spesialis Ampang Puteri, Kuala Lumpur.
Dokter Malaysia yang memiliki tiga anak dan enam cucu itu pernah menjalankan misi kemanusiaan ke Kosovo (1999), Maluku; Indonesia (2000), Afghanistan (2001,2002,2003), Aceh (2005), Pakistan (2005) dan Gaza (2009).
(mas)