Analisis Sistem Pertahanan Berlapis Israel vs Rudal-rudal Iran, Siapa Menang?
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Iran telah menembakkan sekitar 180 rudal, termasuk yang diklaim sebagai hipersonik ke Israel pada Selasa malam.
Namun, militer Zionis mengoperasikan sistem bertahanan berlapis untuk menangkis gelombang serangan misil tersebut.
Iran mengoperasikan rudal dengan jarak tempuh 300 km yang disebut Shahab-1. Itu adalah rudal jarak pendek yang tidak dapat menghantam Israel. Rudal itu hanya dapat menyerang target di wilayah yang jauh dari Israel.
Rudal lainnya adalah rudal Fateh yang terbang antara 300 dan 500 km. Sekali lagi, rudal ini tidak memiliki jangkauan untuk menghantam wilayah Israel.
Rudal lainnya adalah Shahab 2, yang memiliki jangkauan lebih panjang sekitar 500 km, tetapi masih di luar jangkauan untuk menghantam target di Israel.
Selanjutnya, Iran mengoperasikan rudal Zolfaghar yang hampir dapat menghantam Israel. Jangkauannya 700 km, jadi sebagian wilayah Israel hampir dapat menjadi sasaran rudal ini.
Ada juga rudal Iran bernama Qiam-1 dengan jangkauan 750 km, atau 50 km lebih jauh dari Shahab-2. Rudal ini relatif lebih canggih dan dapat menargetkan beberapa area lebih jauh, tetapi tidak jauh di dalam Israel.
Kemudian, ada rudal Shahab-3 dengan jangkauan 2.000 km yang dapat dengan mudah menyerang seluruh Israel. Bahkan, rudal ini dapat menyerang banyak area di wilayah negara Yahudi tersebut. Itulah rudalnya, yang variannya mungkin benar-benar digunakan dalam serangan Selasa malam.
Namun, Israel memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis. Meski canggih, fakta bahwa rudal-rudal Iran mampus menembus mereka Selasa malam lalu.
Foto/NDTV
Namun, militer Zionis mengoperasikan sistem bertahanan berlapis untuk menangkis gelombang serangan misil tersebut.
Rudal-rudal Iran
Iran mengoperasikan rudal dengan jarak tempuh 300 km yang disebut Shahab-1. Itu adalah rudal jarak pendek yang tidak dapat menghantam Israel. Rudal itu hanya dapat menyerang target di wilayah yang jauh dari Israel.
Rudal lainnya adalah rudal Fateh yang terbang antara 300 dan 500 km. Sekali lagi, rudal ini tidak memiliki jangkauan untuk menghantam wilayah Israel.
Rudal lainnya adalah Shahab 2, yang memiliki jangkauan lebih panjang sekitar 500 km, tetapi masih di luar jangkauan untuk menghantam target di Israel.
Selanjutnya, Iran mengoperasikan rudal Zolfaghar yang hampir dapat menghantam Israel. Jangkauannya 700 km, jadi sebagian wilayah Israel hampir dapat menjadi sasaran rudal ini.
Ada juga rudal Iran bernama Qiam-1 dengan jangkauan 750 km, atau 50 km lebih jauh dari Shahab-2. Rudal ini relatif lebih canggih dan dapat menargetkan beberapa area lebih jauh, tetapi tidak jauh di dalam Israel.
Kemudian, ada rudal Shahab-3 dengan jangkauan 2.000 km yang dapat dengan mudah menyerang seluruh Israel. Bahkan, rudal ini dapat menyerang banyak area di wilayah negara Yahudi tersebut. Itulah rudalnya, yang variannya mungkin benar-benar digunakan dalam serangan Selasa malam.
Sistem Pertahanan Berlapis Israel
Namun, Israel memiliki sistem pertahanan berlapis-lapis. Meski canggih, fakta bahwa rudal-rudal Iran mampus menembus mereka Selasa malam lalu.
Foto/NDTV