Soal Larangan Burkini, Ini Pendapat Perancang Busana Muslim Asal AS

Rabu, 05 Oktober 2016 - 16:22 WIB
Soal Larangan Burkini,...
Soal Larangan Burkini, Ini Pendapat Perancang Busana Muslim Asal AS
A A A
JAKARTA - Zeena Altalib, perancang busana Muslim sekaligus pemilik Prima Moda, salah satu retail pakaian Muslim terbesar di Amerika Serikat (AS) mengaku kecewa dengan larangan penggunaan burkini di Prancis. Dia menyebut, di AS orang-orang merespon positif kehadiran pakaian renang Muslim tersebut.
"Ketika saya memulai usaha saya, saya adalah perusahaan pertama yang menjual pakaian renang untuk wanita Muslim. Di AS, hal ini direspon dengan cukup baik saat itu," ucap Zeena pada Selasa (4/10).
"Orang-orang mendekati saya ketika saya menggenakan pakaian renang Muslim, dan mengatakan bahwa mereka baru menyadari mengapa selama ini jarang sekali ada wanita Muslim yang terlihat di kolam renang publik. Kami boleh menggenakan pakaian renang yang menutupi seluruh tubuh, asalkan bahan pakainnya selayaknya baju renang pada umumnya," ucapnya.
Dia mengatakan, munculnya burkini justru membuat pikiran warga AS terbuka, mengenai kesulitan apa yang selama ini dihadapi Muslim AS, khususnya bagi wanita Muslim AS.
"Ini juga seperti membuka pikiran orang-orang terhadap kami, mengenai perjuangan kami, apa kesulitan yang biasa kami hadapi sehari-sehari. Di AS, repson mengenai ini (burqini) sangat baik, dan sayangnya tidak di Eropa, khususnya di Prancis. Ada perbedaan pandangan, dan itu sangat disayangkan," sambungnya.
"Di AS, kami juga bekerjasama dengan wanita Kristen dan Yahudi. Mereka juga mengenakan pakaian renang yang sopan dan saat ini mereka menjadi konsumen saya. Saya tidak pernah membayangkan hal ini, dan kami saat ini tengah melakukan kampanye, menyampaikan kepada orang-orang, bahwa kami memiliki pakaian dan berpakaian sesuai aturan yang kami percaya," tukas wanita kelahiran Irak tersebut.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0689 seconds (0.1#10.140)