Duterte Bakal Undang PBB dan UE Selidiki Perang Anti Narkoba
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina akan mengundang Sekjen PBB Ban Ki-moon dan pejabat Uni Eropa (UE) untuk melakukan investigasi dalam pembunuhan ekstra judicial dalam rangka perang melawan narkoba. Selama ini, kebijakan Duterte tersebut kerap menuai kecaman dari kedua lembaga internasional itu.
"Saya mengundang Sekjen PBB, Ban Ki-moon, saya mengundang Uni Eropa untuk mengirimkan walikota terbaiknya dan bahkan lembaga pelapor pergi ke Filipina. Saya akan menulis surat untuk mengundang mereka guna melakukan penyelidikan," kata Duterte.
Undangan yang dilayangkan oleh Duterte itu dilengkapi dengan satu syarat. "Setelah mereka memberikan pertanyaan kepada saya, saya akan memberikan pertanyaan kepada mereka. Itu dilakukan di forum terbuka, mereka bisa menggunakan Senat. Semua orang akan diundang," katanya.
"Lihat saja bagaimana saya akan mengalahkan orang-orang bodoh itu," tambahnya seperti dikutip dari laman Rappler, Kamis (22/9/2016).
Undangan Duterte ini datang setelah Ban Ki-moon dan beberapa pejabat PBB serta lembaga pelapor secara terbuka mengkritik "perang" terhadap narkoba yang dilakukan pemerintahannya
Parlemen Eropa juga mengeluarkan pernyataan keprihatinannya meningkatnya jumlah pembunuhan yang didorong oleh kebijakan Duterte melakukan pembunuhan di luar hukum.
"Saya mengundang Sekjen PBB, Ban Ki-moon, saya mengundang Uni Eropa untuk mengirimkan walikota terbaiknya dan bahkan lembaga pelapor pergi ke Filipina. Saya akan menulis surat untuk mengundang mereka guna melakukan penyelidikan," kata Duterte.
Undangan yang dilayangkan oleh Duterte itu dilengkapi dengan satu syarat. "Setelah mereka memberikan pertanyaan kepada saya, saya akan memberikan pertanyaan kepada mereka. Itu dilakukan di forum terbuka, mereka bisa menggunakan Senat. Semua orang akan diundang," katanya.
"Lihat saja bagaimana saya akan mengalahkan orang-orang bodoh itu," tambahnya seperti dikutip dari laman Rappler, Kamis (22/9/2016).
Undangan Duterte ini datang setelah Ban Ki-moon dan beberapa pejabat PBB serta lembaga pelapor secara terbuka mengkritik "perang" terhadap narkoba yang dilakukan pemerintahannya
Parlemen Eropa juga mengeluarkan pernyataan keprihatinannya meningkatnya jumlah pembunuhan yang didorong oleh kebijakan Duterte melakukan pembunuhan di luar hukum.
(ian)