Dinilai Tidak Manusiawi, PBB Kritik Keras Sistem Migran UE
loading...
A
A
A
JENEWA - PBB menyatakan, peristiwa baru-baru ini di Mediterania dan Yunani telah menunjukkan bahwa sistem Uni Eropa (UE) untuk pengungsi dan migran tidak dapat dijalankan. PBB menyebut, justru ini seringkali membawa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan.
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan UE untuk mengambil pendekatan yang benar-benar umum dan berprinsip untuk kebijakan migrasi dan suaka Eropa.
"Pendekatan saat ini di UE tidak bisa dijalankan, tidak bisa dipertahankan dan sering membawa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan. Covid-19 juga sangat mempengaruhi kebijakan dan praktik, dan dampak sosial ekonomi yang merugikan tidak membuat siapapun terhindar," kata kedua badan PBB itu.
Kedua badan tersebut mengutip peristiwa baru-baru ini di seluruh Mediterania, termasuk penundaan pendaratan migran dan pengungsi yang diselamatkan di laut, dan meningkatnya laporan tentang penolakan. ( )
"Dengan relatif sedikit pendatang baru pengungsi dan migran ke Eropa, sekarang adalah waktu untuk tindakan bersama. Tidak adanya kesepakatan seluruh UE tentang pendaratan memperburuk penderitaan manusia." ungkapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (23/9/2020).
Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan UE untuk mengambil pendekatan yang benar-benar umum dan berprinsip untuk kebijakan migrasi dan suaka Eropa.
"Pendekatan saat ini di UE tidak bisa dijalankan, tidak bisa dipertahankan dan sering membawa konsekuensi kemanusiaan yang menghancurkan. Covid-19 juga sangat mempengaruhi kebijakan dan praktik, dan dampak sosial ekonomi yang merugikan tidak membuat siapapun terhindar," kata kedua badan PBB itu.
Kedua badan tersebut mengutip peristiwa baru-baru ini di seluruh Mediterania, termasuk penundaan pendaratan migran dan pengungsi yang diselamatkan di laut, dan meningkatnya laporan tentang penolakan. ( )
"Dengan relatif sedikit pendatang baru pengungsi dan migran ke Eropa, sekarang adalah waktu untuk tindakan bersama. Tidak adanya kesepakatan seluruh UE tentang pendaratan memperburuk penderitaan manusia." ungkapnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (23/9/2020).
(esn)