Obama: Rusia Gunakan Kekuatan untuk Kembalikan Kejayaan

Rabu, 21 September 2016 - 04:53 WIB
Obama: Rusia Gunakan Kekuatan untuk Kembalikan Kejayaan
Obama: Rusia Gunakan Kekuatan untuk Kembalikan Kejayaan
A A A
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB menuduh Rusia menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan kejayaannya yang hilang. Tuduhan Obama ini keluar setelah AS dan Rusia berseberangan dalam krisis Suriah dan krisis Ukraina.

”Dalam dunia yang meninggalkan kekaisaran yang usang ke belakang, kita melihat Rusia berusaha untuk memulihkan kejayaan yang hilang melalui kekuatan,” kata Obama, seperti dikutip dari Guardian, Rabu (21/9/2016).

Tapi, tuduhan Obama itu kontradiksi dengan kondisi militer antara AS dan Rusia. Di mana, anggaran pertahanan dan kehadiran militer AS di luar negeri telah jauh mengalahkan Rusia.

Rusia telah mengalokasikan lebih dari 3 triliun rubel (USD 46 milIar) untuk belanja militernya pada tahun 2016. Angka itu sekitar 20 persen dari total anggaran negara untuk tahun yang sama.

Sedangkan alokasi belanja militer AS tercatat 11 kali lebih banyak dari Rusia. Menurut Departemen Pertahanan AS, anggaran untuk belanja militer pada 2016 sebesar USD585 miliar. Tahun lalu, Washington menghabiskan lebih dari USD560 miliar yang merupakan 54 persen dari total anggaran negara.

Militer AS di luar negeri juga jauh lebih banyak ketimbang Rusia. Sebagai perbandingan, Rusia mempertahankan pangkalan militer di Tajikistan (7.500 prajurit), Belarusia, Armenia, Kyrgyzstan (400 prajurit), Abkhazia (4.000 prajurit) dan fasilitas militer di Vietnam. Rusia juga menggunakan pangkalan militer Kheimim untuk operasi militer Si Suriah.

Sedangkan militer AS, menurut catatan The Nation, ditempatkan di 74 negara dengan hampir 800 pangkalan militer.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5784 seconds (0.1#10.140)