Dikira Dibajak di Filipina, 431 Orang Tertahan 2 Jam di Pesawat Saudi

Selasa, 20 September 2016 - 22:33 WIB
Dikira Dibajak di Filipina,...
Dikira Dibajak di Filipina, 431 Orang Tertahan 2 Jam di Pesawat Saudi
A A A
MANILA - Seorang pilot pesawat Saudi Arabian Airlines tidak sengaja menekan alarm pembajakan yang memicu respons keamanan utama di Bandara Manila. Gara-gara alarm itu, pesawat dikira dibajak dan 431 orang penumpang, pilot dan awak tertahan di dalam pesawat hingga lebih dari dua jam.

Insiden ketidaksengajaan itu membuat para polisi Filipina mengepung pesawat Saudi Arabian Airlines setelah mendarat di Bandara Internasional Ninoy Aquino, Manila, pada Selasa (20/9/2016) sore.

Otoritas Penerbangan Filipina dalam sebuah penyataan mengkonfirmasi bahwa sinyal marabahaya memang sudah dikirim pilot pesawat Saudi yang menunjukkan adanya insiden pembajakan.

Namun, setelah lebih dari dua jam, pesawat tipe Boeing 777 yang terbang dari Jeddah itu dinyatakan aman. ”Situasi normal. Diduga bahwa pilot menekan lampu darurat dari pesawat secara tidak sengaja,” kata Kepala Polisi Manila, Oscar Albayalde, kepada wartawan.

Di Arab Saudi, pihak maskapai Saudi Arabian Airlines kepada AFP memastikan bahwa tidak ada ancaman keamanan terhadap pesawat dan semua orang yang ada di dalamnya.

”Alarm palsu untuk membajak pesawat 872,” bunyi pernyataan masakapai melalui kata juru bicara. ”Penerbangan segera diberi prioritas arahan oleh otoritas bandara, dan diarahkan untuk parkir di sebuah teluk terpencil dan terisolasi untuk prosedur keamanan,” lanjut pernyataan masakapai.

”Rupanya pilot melakukan kesalahan, mengaktifkan sinyal 7500,” imbuh pihak maskapai merujuk pada alarm pembajakan.

Meski dinyatakan insiden tidak sengaja, penyelidikan tetap dilakukan untuk mengetahui kenapa pilot menekan alarm bahaya tersebut. ”Hukuman yang tepat dan sanksi akan dikenakan pada pilot yang bersalah jika hasilnya memang karena human error.”

General Manager Bandara Manila, Ed Moreal kepada wartawan mengatakan pesawat itu membawa 410 penumpang, empat pilot dan 17 awak. Banyak dari mereka merupakan jemaah haji yang pulang dari Saudi.

Salah satu penumpang, Aida Majud, mengatakan mereka tidak diberitahu mengapa mereka ditahan di pesawat. ”Ketika kita melihat orang-orang bersenjata, kami pikir apa masalahnya. Kami ingin tahu apa yang terjadi,” kata Majud kepada jaringan televisi ABS-CBN.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8023 seconds (0.1#10.140)