Pertemuan DK PBB Jadi Mainan AS, Dubes Rusia Walk Out
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin dilaporkan melakukan aksi walk out dari pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB. Pertemuan itu membahas serangan yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) terhadap pasukan Suriah.
Churkin menuturkan, dirinya keluar dari pertemuan itu setelah melihat adanya tanda-tanda bahwa pertemuan ini hanya sebuah pertemuan pura-pura. Pertemuan ini, lanjut Churkin, telah sepenuhnya diatur oleh AS.
Keputusannya semakin mantap untuk keluar dari pertemuan itu, setelah dia mendengar pernyataan Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power. Samantha secara terangan-terangan mengatakan kepada Churkin, dia tertarik dengan semua argumen Churkin, dan menyebut pertemuan ini hanya pertemuan pura-pura.
"Saya tidak pernah melihat kesewengan-wenangan, sifat yang sangat arogan yang pernah ditujukan AS pada saat ini," kata Churkin paska keluar dari pertemuan itu, seperti dilansir SBS pada Minggu (18/9).
"Ini merupakan masalah yang sangat serius, yang kita ingin bagi bersama Dewan Keamanan. Hal ini sangat signifikan dan terus terang, saya curiga bahwa AS memilih untuk melakukan serangan udara khusus ini pada saat ini," tukasnya.
Pertemuan DK PBB ini sendiri dilakukan atas permintaan langsung dari Rusia. Moskow menilai serangan yang dilancarkan AS tersebut adalah hal yang sangat mengkhawatirkan dan harus mendapat perhatian khusus.
Churkin menuturkan, dirinya keluar dari pertemuan itu setelah melihat adanya tanda-tanda bahwa pertemuan ini hanya sebuah pertemuan pura-pura. Pertemuan ini, lanjut Churkin, telah sepenuhnya diatur oleh AS.
Keputusannya semakin mantap untuk keluar dari pertemuan itu, setelah dia mendengar pernyataan Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power. Samantha secara terangan-terangan mengatakan kepada Churkin, dia tertarik dengan semua argumen Churkin, dan menyebut pertemuan ini hanya pertemuan pura-pura.
"Saya tidak pernah melihat kesewengan-wenangan, sifat yang sangat arogan yang pernah ditujukan AS pada saat ini," kata Churkin paska keluar dari pertemuan itu, seperti dilansir SBS pada Minggu (18/9).
"Ini merupakan masalah yang sangat serius, yang kita ingin bagi bersama Dewan Keamanan. Hal ini sangat signifikan dan terus terang, saya curiga bahwa AS memilih untuk melakukan serangan udara khusus ini pada saat ini," tukasnya.
Pertemuan DK PBB ini sendiri dilakukan atas permintaan langsung dari Rusia. Moskow menilai serangan yang dilancarkan AS tersebut adalah hal yang sangat mengkhawatirkan dan harus mendapat perhatian khusus.
(esn)