Obama Didesak Ampuni Snowden sebelum Lengser
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama didesak mengampuni whistleblower NSA, Edward Joseph Snowden, sebelum lengser dari Gedung Putih. Desakan itu dikampanyekan Tiga organisasi HAM terkemuka.
”Presiden biasanya mengambil beberapa tindakan yang paling sulit dari delapan tahun berada di kantor,” kata Anthony Romero, Direktur Eksekutif American Civil Liberties Union (ACLU), selama konferensi pers di New York bersama perwakilan dari Amnesty International dan Human Rights Watch.
Kelompok-kelompok pembela HAM itu mengatakan waktunya tepat untuk menggalang dukungan bagi pengampunan Snowden yang membocorkan penyadapan global AS pada tahun 2013 lalu.
Snowden melarikan diri ke Hong Kong sebelum ke Moskow sampai akhirnya diberi suaka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. ACLU juga menyediakan perwakilan hukum untuk Snowden.
Snowden yang berbicara melalui video saat konferensi pers mengatakan: "Saya sendiri tidak meminta maaf dan saya tidak akan pernah.”
”Saya mencintai negara saya, saya mencintai keluarga saya, dan saya telah mendedikasikan hidup saya untuk mereka berdua," kata Snowden kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (15/9/2016).
”Risiko ini, beban ini yang saya ambil dan saya tahu ke depannya, dan tidak ada yang harus berada dalam posisi ini untuk membuat keputusan semacam ini. Itu bukan jenis tempat kita yang seharusnya, dan itu tidak harus,” ujar Snowden.
“Tentu saja, saya berharap untuk pulang, tapi saya tidak bisa mendukung penganiayaan terhadap mereka yang dituduh di bawah Undang-Undang Spionase ketika mereka tidak melakukan spionase.”
Snowden didakwa oleh Jaksa Federal AS pada tahun 2013 atas tuduhan pencurian properti pemerintah dan mencuri informasi yang tidak sah dari Pertahanan Nasional.
Snowden mengatakan bahwa dia tidak bisa menerima pengadilan yang adil di AS karena hukum akan menjeratnya dengan Undang-Undang Spionase 1917. Hukum itu tidak memungkinkan dirinya membuat alasan mengapa dia membocorkan penyadapan rahasia yang dilakukan NSA.
”Presiden biasanya mengambil beberapa tindakan yang paling sulit dari delapan tahun berada di kantor,” kata Anthony Romero, Direktur Eksekutif American Civil Liberties Union (ACLU), selama konferensi pers di New York bersama perwakilan dari Amnesty International dan Human Rights Watch.
Kelompok-kelompok pembela HAM itu mengatakan waktunya tepat untuk menggalang dukungan bagi pengampunan Snowden yang membocorkan penyadapan global AS pada tahun 2013 lalu.
Snowden melarikan diri ke Hong Kong sebelum ke Moskow sampai akhirnya diberi suaka oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. ACLU juga menyediakan perwakilan hukum untuk Snowden.
Snowden yang berbicara melalui video saat konferensi pers mengatakan: "Saya sendiri tidak meminta maaf dan saya tidak akan pernah.”
”Saya mencintai negara saya, saya mencintai keluarga saya, dan saya telah mendedikasikan hidup saya untuk mereka berdua," kata Snowden kepada wartawan, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (15/9/2016).
”Risiko ini, beban ini yang saya ambil dan saya tahu ke depannya, dan tidak ada yang harus berada dalam posisi ini untuk membuat keputusan semacam ini. Itu bukan jenis tempat kita yang seharusnya, dan itu tidak harus,” ujar Snowden.
“Tentu saja, saya berharap untuk pulang, tapi saya tidak bisa mendukung penganiayaan terhadap mereka yang dituduh di bawah Undang-Undang Spionase ketika mereka tidak melakukan spionase.”
Snowden didakwa oleh Jaksa Federal AS pada tahun 2013 atas tuduhan pencurian properti pemerintah dan mencuri informasi yang tidak sah dari Pertahanan Nasional.
Snowden mengatakan bahwa dia tidak bisa menerima pengadilan yang adil di AS karena hukum akan menjeratnya dengan Undang-Undang Spionase 1917. Hukum itu tidak memungkinkan dirinya membuat alasan mengapa dia membocorkan penyadapan rahasia yang dilakukan NSA.
(mas)