Korsel: Korut Lakukan Uji Coba Nuklir Kelima
A
A
A
SEOUL - Para pejabat Korea Selatan (Korsel) mengatakan negara tetangganya, Korea Utara (Korut), telah melaukkan uji coba nuklir kelima dan berpotensi yang paling kuat. Pernyataan ini menanggapi gempa yang terjadi di dekat fasilitas nuklir Korut.
Aktivis seismik dengan kekuatan mencapai 5,3 skala Richter terdeteksi di dekat Punggye-ri, Kilju County. Lokasi tersebut adalah lokasi yang sama dengan empat tes nuklir lainnya, yang terbaru terjadi pada bulan Januari lalu.
Korsel mengutuk uji coba itu dan mengatakan hal tersebut jelas-jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. "Satu-satunya keuntungan yang dapat diperoleh rezim Kim Jong-un dari uji coba nuklir adalah sanksi yang kuat dan isolasi dari masyarakat internasional. Provokasi tersebut akhirnya akan mempercepat jalan untuk penghancuran diri," kata Presiden Korsel Park Geun-hye dikutip dari CNN, Jumat (9/9/2016).
Seorang ahli dari badan meteorologi Korsel, Kim Nam-wook mengatakan, ledakan itu memiliki daya ledak 10 kiloton atau hampir dua kali lebih besar dari tes sebelumnya. Sebagai perbandingan, bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima adalah 15 kiloton.
"Kami sedang menganalisa apakah itu tes sukses," kata seorang pejabat kementerian pertahanan CNN.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa hal tampak seperti tes nuklir tapi kebeanaran akan dugaan itu akan tergantung pada pembacaan seismik, lokasi seismik dan apakah itu dapat dicocokkan dengan situs uji coba bawah tanah.
Aktivis seismik dengan kekuatan mencapai 5,3 skala Richter terdeteksi di dekat Punggye-ri, Kilju County. Lokasi tersebut adalah lokasi yang sama dengan empat tes nuklir lainnya, yang terbaru terjadi pada bulan Januari lalu.
Korsel mengutuk uji coba itu dan mengatakan hal tersebut jelas-jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. "Satu-satunya keuntungan yang dapat diperoleh rezim Kim Jong-un dari uji coba nuklir adalah sanksi yang kuat dan isolasi dari masyarakat internasional. Provokasi tersebut akhirnya akan mempercepat jalan untuk penghancuran diri," kata Presiden Korsel Park Geun-hye dikutip dari CNN, Jumat (9/9/2016).
Seorang ahli dari badan meteorologi Korsel, Kim Nam-wook mengatakan, ledakan itu memiliki daya ledak 10 kiloton atau hampir dua kali lebih besar dari tes sebelumnya. Sebagai perbandingan, bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima adalah 15 kiloton.
"Kami sedang menganalisa apakah itu tes sukses," kata seorang pejabat kementerian pertahanan CNN.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa hal tampak seperti tes nuklir tapi kebeanaran akan dugaan itu akan tergantung pada pembacaan seismik, lokasi seismik dan apakah itu dapat dicocokkan dengan situs uji coba bawah tanah.
(ian)