Charlie Hebdo Gambarkan Korban Gempa Sebagai Pasta, Italia Murka
A
A
A
ROMA - Majalah satir Prancis, Charlie Hebdo, kembali menuai kecaman atas gambar kartunnya yang dianggap menghina korban gempa Italia. Italia pun mengkritik majalah tersebut yang menggambarkan korban gempa bumi yang menewaskan hampir 300 orang sebagai sejenis pasta.
Kartun berjudul "Gempa gaya Italia" menggambarkan seorang pria botak berdiri dan berlumuran darah dengan label "Penne in tomato sauce", seorang wanita buruk rupa berdiri disampingnya dengan label "Penne au gratin", dan sejumlah kaki mencuat diantara lantai bangunan runtuh berjudul "Lasagna".
Kartun lainnya menggambarkan seseorang yang setengah terkubur di reruntuhan dan berkata: "Italia, itu bukan Charlie Hebdo yang telah membangun rumah Anda, itu mafia!"
"Bagaimana sih Anda menggambar kartun tentang orang mati! Saya yakin gambar satir yang tidak menyenangkan dan memalukan ini tidak mencerminkan sentimen Prancis," kata Sergio Pirozzi, Wali Kota kota Amatrice, kota yang diratakan oleh gempa seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/9/2016).
Perdana Menteri Matteo Renzi belum berkomentar, namun politisi Italia lainnya telah mengeluarkan komentar pedasnya. Giorgia Meloni, pemimpin sayap kanan Saudara partai Italia, mengatakan: "Ini bukan sindiran, itu sampah."
Ungkapan kecewa dan kecaman juga dilontarkan warga Italia yang menunjukkan solidaritasnya terhadap majalah itu saat diserang pada 2015 lalu dengan menuliskan "Je suis Charlie Hebdo" (Saya Charlie Hebdo) di media sosial. Mereka menilai kartun yang ditampilkan majalah itu sangat mengerikan, buruk, dan tidak sopan. "Saya tidak lagi Charlie Hebdo," tulis mereka sebagai ungkapan kekecewaan.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar Prancis di Roma dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kartun tersebut tidak mewakili Prancis dan merupakan karikatur oleh pers dan opini bebas dari wartawan.
Kartun berjudul "Gempa gaya Italia" menggambarkan seorang pria botak berdiri dan berlumuran darah dengan label "Penne in tomato sauce", seorang wanita buruk rupa berdiri disampingnya dengan label "Penne au gratin", dan sejumlah kaki mencuat diantara lantai bangunan runtuh berjudul "Lasagna".
Kartun lainnya menggambarkan seseorang yang setengah terkubur di reruntuhan dan berkata: "Italia, itu bukan Charlie Hebdo yang telah membangun rumah Anda, itu mafia!"
"Bagaimana sih Anda menggambar kartun tentang orang mati! Saya yakin gambar satir yang tidak menyenangkan dan memalukan ini tidak mencerminkan sentimen Prancis," kata Sergio Pirozzi, Wali Kota kota Amatrice, kota yang diratakan oleh gempa seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (3/9/2016).
Perdana Menteri Matteo Renzi belum berkomentar, namun politisi Italia lainnya telah mengeluarkan komentar pedasnya. Giorgia Meloni, pemimpin sayap kanan Saudara partai Italia, mengatakan: "Ini bukan sindiran, itu sampah."
Ungkapan kecewa dan kecaman juga dilontarkan warga Italia yang menunjukkan solidaritasnya terhadap majalah itu saat diserang pada 2015 lalu dengan menuliskan "Je suis Charlie Hebdo" (Saya Charlie Hebdo) di media sosial. Mereka menilai kartun yang ditampilkan majalah itu sangat mengerikan, buruk, dan tidak sopan. "Saya tidak lagi Charlie Hebdo," tulis mereka sebagai ungkapan kekecewaan.
Menanggapi hal tersebut, Kedutaan Besar Prancis di Roma dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kartun tersebut tidak mewakili Prancis dan merupakan karikatur oleh pers dan opini bebas dari wartawan.
(ian)