Duterte Ogah Bertemu dengan Sekjen PBB
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menolak pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Penolakan ini merupakan dampak dari kritik PBB atas kebijakan perang terhadap narkoba yang dijalankan oleh Duterte.
Sekjen PBB Ki-moon telah meminta pertemuan dengan Duterte di Laos, yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak pemimpin ASEAN pada pekan depan. Namun para pejabat dari kantor Duterte mengatakan Ban Ki-moon tidak bisa masuk dalam daftar pertemuan.
"Permintaan pertemuan telah dilakukan tetapi kami tidak bisa menemukan waktu yang pas," kata juru bicara Ban, Stephane Dujarric, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (2/9/2016).
Sementara juru bicara Presiden Filipina Ernesto Abella mengkonfirmasi jika Duterte tidak akan bertemu Ki-moon, tetapi menolak untuk mengomentari apakah hal tersebut terkait dengan kritik PBB.
"PRRD memiliki alasan sendiri untuk tidak bertemu dengan beberapa pemimpin. Ini ada alasan untuk berspekulasi tentang hubungan Filipina dengan komunitas bangsa-bangsa," katanya, menggunakan inisial untuk Presiden Rodrigo Roa Duterte.
Sebelumnya, menyusul kritikan terhadap lonjakan pembunuhan yang menyertai kampanye anti-narkoba, Duterte mencerca PBB dalam sebuah konferensi pers. Ia kemudian mengancam akan keluar dari PBB dan bakal mengajak China serta negara-negara Afrika untuk sebuah organisasi global alternatif.
Sekjen PBB Ki-moon telah meminta pertemuan dengan Duterte di Laos, yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak pemimpin ASEAN pada pekan depan. Namun para pejabat dari kantor Duterte mengatakan Ban Ki-moon tidak bisa masuk dalam daftar pertemuan.
"Permintaan pertemuan telah dilakukan tetapi kami tidak bisa menemukan waktu yang pas," kata juru bicara Ban, Stephane Dujarric, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (2/9/2016).
Sementara juru bicara Presiden Filipina Ernesto Abella mengkonfirmasi jika Duterte tidak akan bertemu Ki-moon, tetapi menolak untuk mengomentari apakah hal tersebut terkait dengan kritik PBB.
"PRRD memiliki alasan sendiri untuk tidak bertemu dengan beberapa pemimpin. Ini ada alasan untuk berspekulasi tentang hubungan Filipina dengan komunitas bangsa-bangsa," katanya, menggunakan inisial untuk Presiden Rodrigo Roa Duterte.
Sebelumnya, menyusul kritikan terhadap lonjakan pembunuhan yang menyertai kampanye anti-narkoba, Duterte mencerca PBB dalam sebuah konferensi pers. Ia kemudian mengancam akan keluar dari PBB dan bakal mengajak China serta negara-negara Afrika untuk sebuah organisasi global alternatif.
(ian)