Microsoft Terjemahkan ISIS Jadi Arab Saudi Picu Kemarahan
A
A
A
RIYADH - Sebuah kesalahan aneh dalam algoritma mesin penerjemah Microsoft telah memicu kemarahan Kerajaan Arab Saudi. Bing Translator, mesin penerjemah Microsoft menerjemahkan ISIS atau Daesh menjadi Arab Saudi.
Para pengguna internet mempertanyakan mesin penerjemah itu, karena ketika memasukkan kata Daesh maka hasil terjemahan bahasa Inggris yang muncul adalah kata Arab Saudi.
Perwakilan dari monarki Saudi pun marah. Pihak Saudi menyerukan memboikot Bing dan perusahaan induknya, Microsoft. Para warga Saudi pengguna Twitter menyambut seruan itu.
”Orang-orang Arab dalam satu suara: Bing telah diboikot,”tulis pengguna akun Twitter @Alshega, sembari melampirkan tampilan klip dari kesalahan mesin penerjemah Microsoft.
“Klip ini menunjukkan terjemahan dari situs Bing, sayangnya ini merupakan penghinaan kepada kami dan kami harus memboikot mereka,” tulis pengguna akun Twitter lainnya, @walah9999999.
Sementara itu, pihak Microsoft mengklaim bahwa mereka sudah cepat ditangani kesalahan itu. Microsoft mengaku sedang menyelidiki kesalahan tersebut.
“Tim produk kami melakukan kesalahan dalam terjemahan otomatis dan sedang mempelajari tentang hal itu,” kata pihak Microsoft melalui seorang juru bicaranya kepada Sputniknews, Selasa (30/8/2016).
Para pengguna internet mempertanyakan mesin penerjemah itu, karena ketika memasukkan kata Daesh maka hasil terjemahan bahasa Inggris yang muncul adalah kata Arab Saudi.
Perwakilan dari monarki Saudi pun marah. Pihak Saudi menyerukan memboikot Bing dan perusahaan induknya, Microsoft. Para warga Saudi pengguna Twitter menyambut seruan itu.
”Orang-orang Arab dalam satu suara: Bing telah diboikot,”tulis pengguna akun Twitter @Alshega, sembari melampirkan tampilan klip dari kesalahan mesin penerjemah Microsoft.
“Klip ini menunjukkan terjemahan dari situs Bing, sayangnya ini merupakan penghinaan kepada kami dan kami harus memboikot mereka,” tulis pengguna akun Twitter lainnya, @walah9999999.
Sementara itu, pihak Microsoft mengklaim bahwa mereka sudah cepat ditangani kesalahan itu. Microsoft mengaku sedang menyelidiki kesalahan tersebut.
“Tim produk kami melakukan kesalahan dalam terjemahan otomatis dan sedang mempelajari tentang hal itu,” kata pihak Microsoft melalui seorang juru bicaranya kepada Sputniknews, Selasa (30/8/2016).
(mas)