Turki Sebut Serangan Milisi Kurdi Tewaskan Tentaranya di Suriah
A
A
A
ANKARA - Pemerintah Turki mengatakan seorang tentaranya tewas dalam empat hari kampanye operasi darat di Suriah. Tewasnya tentara Turki ini adalah yang pertama kalinya dalam operasi yang telah berjalan selama empat hari. Turki menuding milisi Kurdi sebagai penyebab tewasnya tentara tersebut.
Kantor berita Anadolu, yang dikelola oleh pemerintah, mengatakan bahwa seorang tentara Turki tewas akibat serangan roket milisi Kurdi terhadap dua tank yang turut ambil bagian dalam aksi ofensif di Suriah. Serangan tersebut juga menyebabkan tiga tentara Turki lainnya terluka seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (28/8/2016).
Menurut Anadolu, serangan roket dilancarkan oleh anggota Partai Uni Demokrat (PYD) Kurdi. Turki menganggap PYD dan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai organisasi teroris. Serangan roket itu pun dibalas oleh pasukan Turki dengan meluncurkan sejumlah roket dengan sasaran anggota PYD di Suriah.
Tentara Turki yang tewas, identitasnya belum diketahui, adalah kematian pertama yang dikonfirmasi oleh Turki dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam operasi darat negara itu di Suriah utara. Kematian itu langsung dikonfirmasi oleh pejabat Turki tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, pihak berwenang Kurdi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa para pejuang lokal yang didukung oleh pasukan Kurdi "menghancurkan dua tank dan membunuh krunya" di dekat desa Al-Amarneh.
Ketegangan antara Ankara dan milisi Kurdi berkobar sejak Sabtu, dengan bentrokan yang terjadi delapan kilometer sebelah selatan dari kota Jarabulus, kelompok monitoring dan sumber Kurdi mengatakan. Jarabulus adalah kota perbatasan yang berhasil direbut dari ISIS oleh pemberontak Suriah dengan dukungan Turki.
Kantor berita Anadolu, yang dikelola oleh pemerintah, mengatakan bahwa seorang tentara Turki tewas akibat serangan roket milisi Kurdi terhadap dua tank yang turut ambil bagian dalam aksi ofensif di Suriah. Serangan tersebut juga menyebabkan tiga tentara Turki lainnya terluka seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (28/8/2016).
Menurut Anadolu, serangan roket dilancarkan oleh anggota Partai Uni Demokrat (PYD) Kurdi. Turki menganggap PYD dan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai organisasi teroris. Serangan roket itu pun dibalas oleh pasukan Turki dengan meluncurkan sejumlah roket dengan sasaran anggota PYD di Suriah.
Tentara Turki yang tewas, identitasnya belum diketahui, adalah kematian pertama yang dikonfirmasi oleh Turki dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam operasi darat negara itu di Suriah utara. Kematian itu langsung dikonfirmasi oleh pejabat Turki tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sementara itu, pihak berwenang Kurdi dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa para pejuang lokal yang didukung oleh pasukan Kurdi "menghancurkan dua tank dan membunuh krunya" di dekat desa Al-Amarneh.
Ketegangan antara Ankara dan milisi Kurdi berkobar sejak Sabtu, dengan bentrokan yang terjadi delapan kilometer sebelah selatan dari kota Jarabulus, kelompok monitoring dan sumber Kurdi mengatakan. Jarabulus adalah kota perbatasan yang berhasil direbut dari ISIS oleh pemberontak Suriah dengan dukungan Turki.
(ian)