Orang Tua Mahasiswi Indonesia Apresiasi Kerja KBRI/KJRI di Turki
A
A
A
JAKARTA - Para orang tua siswa/mahasiswa penerima beasiswa Pasiad di Turki menyampaikan apresiasinya atas kerja Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia dan tim KBRI/KJRI di Turki. Ucapan apresiasi itu disampaikan setelah 2 mahasiswi Indonesia yang ditangkap aparat keamanan Turki berhasil dibebaskan.
"Terimakasih kepada Ibu Menlu, Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita", ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orang tua penerima beasiswa Yayasan Pasiad dalam rilis yang diterima Sindonews. Jumat (26/8/2016).
Sementara itu, orang tua kedua mahasiswi menyambut gembira bebasnya anak mereka saat dikabari oleh Tim Perlindungan WNI Kemlu pagi ini.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Terima kasih," ujar Asnaini, ibu dari mahasiswi Dwi Puspita, sembari menangis.
"Saya selalu percaya dengan Kemlu dan KBRI Pak. Dan terbukti benar anak saya dengan pertolongan Allah bisa dibebaskan. Terima kasih kepada Kemlu, KBRI dan semua yang membantu pembebasan anak saya", tutur Warsidi, ayah dari Yumelda Ulan.
Aparat kemanan Turki membebaskan Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian karena terbukti tidak bersalah. Kedua mahasiswi itu saat ini ditampung di Wisma Duta Besar RI di Ankara bersama 35 mahasiswa lainnya yang beberapa waktu terakhir ditampung oleh KBRI.
Sejak terjadinya perkembangan politik terakhir di Turki, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul disibukkan dengan urusan pemberian perlindungan kepada WNI yang berada di Turki. Berdasarkan data Kemlu, terdapat 2.700 WNI di seluruh Turki. Dari jumlah itu, 728 berstatus pelajar/mahasiswa dimana 282 diantaranya belajar di Turki dengan beasiswa Yayasan Pasiad.
Sebelumnya KBRI/KJRI di Turki juga memperoleh apresiasi dari banyak pihak karena langkah cepat tanggap memberikan bantuan dan dukungan kepada ratusan WNI yang terjebak di sejumlah airport di Turki saat terjadinya kudeta 15 Juli lalu.
"Kita akan lakukan yang terbaik untuk pastikan keselamatan WNI kita. Kita tidak akan meninggalkan mereka dalam kondisi apapun", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana
"Terimakasih kepada Ibu Menlu, Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita", ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orang tua penerima beasiswa Yayasan Pasiad dalam rilis yang diterima Sindonews. Jumat (26/8/2016).
Sementara itu, orang tua kedua mahasiswi menyambut gembira bebasnya anak mereka saat dikabari oleh Tim Perlindungan WNI Kemlu pagi ini.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Terima kasih," ujar Asnaini, ibu dari mahasiswi Dwi Puspita, sembari menangis.
"Saya selalu percaya dengan Kemlu dan KBRI Pak. Dan terbukti benar anak saya dengan pertolongan Allah bisa dibebaskan. Terima kasih kepada Kemlu, KBRI dan semua yang membantu pembebasan anak saya", tutur Warsidi, ayah dari Yumelda Ulan.
Aparat kemanan Turki membebaskan Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian karena terbukti tidak bersalah. Kedua mahasiswi itu saat ini ditampung di Wisma Duta Besar RI di Ankara bersama 35 mahasiswa lainnya yang beberapa waktu terakhir ditampung oleh KBRI.
Sejak terjadinya perkembangan politik terakhir di Turki, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul disibukkan dengan urusan pemberian perlindungan kepada WNI yang berada di Turki. Berdasarkan data Kemlu, terdapat 2.700 WNI di seluruh Turki. Dari jumlah itu, 728 berstatus pelajar/mahasiswa dimana 282 diantaranya belajar di Turki dengan beasiswa Yayasan Pasiad.
Sebelumnya KBRI/KJRI di Turki juga memperoleh apresiasi dari banyak pihak karena langkah cepat tanggap memberikan bantuan dan dukungan kepada ratusan WNI yang terjebak di sejumlah airport di Turki saat terjadinya kudeta 15 Juli lalu.
"Kita akan lakukan yang terbaik untuk pastikan keselamatan WNI kita. Kita tidak akan meninggalkan mereka dalam kondisi apapun", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana
(ian)