Tiga Pesawat Bomber Nuklir AS Mulai Manuver di Guam
A
A
A
WASHINGTON - Tiga pesawat pengebom (bomber) nuklir Amerika Serikat (AS), B-52, B-1B dan B-2, untuk pertama kalinya bermanuver di atas wilayah Guam, Pasifik. Ketiga pesawat bomber ini telah dikerahkan AS sejak konflik sengketa Laut China Selatan dan Laut China Timur memanas.
Ketiga pesawat bomber strategis dari US Air Force Global Strike Command’s berangkat dari Andersen Air Force Base di Guam. Ketiga pesawat ini melakukan latihan bersama di atas kawasan Asia timur yang disengketakan.
”Meskipun semua pesawat telah dikerahkan secara mandiri ke wilayah Komando Pasifik AS (USPACOM) tanggung jawab ada pada (komando sebelumnya). Ini adalah pertama kalinya ketiga (pesawat) pengebom terbang melakukan formasi melewati Andersen Air Force Base, tersebar dan melakukan operasi serentak di Laut China Selatan dan Laut Timur Asia,” bunyi pernyataan USPACOM, seperti dikutip Russia Today, Kamis (18/8/2016).
“Tanggung jawab wilayah USPACOM ini mencakup 52 persen dari wilayah dunia, yang membuat kemampuan (pesawat) pengebom strategis bisa melakukan serangan global jarak jauh yang efektif, dan meyakinkan sekutu kami untuk mengadang potensi (serangan) musuh,” lanjut pernyataan itu.
”Penyebaran dan pelatihan seperti ini dimaksudkan untuk menjaga kesiapan kru dan memberikan kesempatan pelatihan yang unik,” imbuh Letnan Kolonel Keith Butler, Direktur Operasi Skuadron 13.
”Hal ini juga memberi kita kesempatan untuk bekerja dengan pesawat pengebom lain yang kita miliki di dalam Air Force Global Strike Command’s serta beberapa sekutu regional kami dan mitra untuk keamanan nasional,” lanjut Butler.
China sudah bersumpah akan mempertahankan klaimnya atas wilayah Laut China Selatan dengan cara apa pun, meski sudah kalah dalam sidang Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Juli lalu. Selain krisis sengketa kawasan laut, langkah AS mengerahkan tiga pesawat bomber nuklir ini juga dipicu manuver Korea Utara (Korut) yang belakangan menguji tembak rudal balistik.
Ketiga pesawat bomber strategis dari US Air Force Global Strike Command’s berangkat dari Andersen Air Force Base di Guam. Ketiga pesawat ini melakukan latihan bersama di atas kawasan Asia timur yang disengketakan.
”Meskipun semua pesawat telah dikerahkan secara mandiri ke wilayah Komando Pasifik AS (USPACOM) tanggung jawab ada pada (komando sebelumnya). Ini adalah pertama kalinya ketiga (pesawat) pengebom terbang melakukan formasi melewati Andersen Air Force Base, tersebar dan melakukan operasi serentak di Laut China Selatan dan Laut Timur Asia,” bunyi pernyataan USPACOM, seperti dikutip Russia Today, Kamis (18/8/2016).
“Tanggung jawab wilayah USPACOM ini mencakup 52 persen dari wilayah dunia, yang membuat kemampuan (pesawat) pengebom strategis bisa melakukan serangan global jarak jauh yang efektif, dan meyakinkan sekutu kami untuk mengadang potensi (serangan) musuh,” lanjut pernyataan itu.
”Penyebaran dan pelatihan seperti ini dimaksudkan untuk menjaga kesiapan kru dan memberikan kesempatan pelatihan yang unik,” imbuh Letnan Kolonel Keith Butler, Direktur Operasi Skuadron 13.
”Hal ini juga memberi kita kesempatan untuk bekerja dengan pesawat pengebom lain yang kita miliki di dalam Air Force Global Strike Command’s serta beberapa sekutu regional kami dan mitra untuk keamanan nasional,” lanjut Butler.
China sudah bersumpah akan mempertahankan klaimnya atas wilayah Laut China Selatan dengan cara apa pun, meski sudah kalah dalam sidang Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Juli lalu. Selain krisis sengketa kawasan laut, langkah AS mengerahkan tiga pesawat bomber nuklir ini juga dipicu manuver Korea Utara (Korut) yang belakangan menguji tembak rudal balistik.
(mas)