Tersangka Tak Dicap Teroris, Ini 5 Fakta Pembunuhan Imam New York

Selasa, 16 Agustus 2016 - 17:13 WIB
Tersangka Tak Dicap...
Tersangka Tak Dicap Teroris, Ini 5 Fakta Pembunuhan Imam New York
A A A
NEW YORK - Oscar Morel, 35, tersangka pembunuh imam masjid di Queens, New York, Maulama Alkonjee, 55, telah ditangkap kemarin. Polisi New York tidak menyebut pembunuhan itu sebagai aksi “terorisme” dan motif pembunuhan belum juga terungkap.

Alkonjee dan asistennya, Thara Uddin, 64, meninggal setelah ditembak dengan pistol di kepala bagian belakang. Penembakan terjadi Sabtu lalu, ketika keduanya meninggalkan Majid Jame Al-Furqan, di Queens, usai menjalankan ibadah salat.

Polisi New York ragu jika kedua korban dibunuh karena iman mereka. Polisi bahkan menduga, kasus ini sebagai upaya perampokan. Meski anehnya, uang ribuan dolar yang dibawa Alkonjee tidak diambil pelaku setelah beraksi.

Oscar Morel, diketahui berasal dari Brooklyn. Belum terungkapnya motif pembunuhan ini, spekulasi telah menyebar luas di media AS, di mana ada yang meyakini Morel seorang pembunuh bayaran.

Polisi mengatakan pistol yang ditemukan diyakini sebagai senjata yang digunakan untuk membunuh Alkonjee dan asistennya. Pakaian Morel juga cocok dengan deskripsi tersangka. Morel telah didakwa melakukan pembunuhan ganda.

Dalam konferensi pers hari Senin 15 Agustus 2016, polisi menunjukkan sosok Morel, namun pria itu tidak menjawab setiap pertanyaan wartawan.

Meskipun spekulasi sudah menyebar, ada lima fakta terkait Morel dan pembunuhan terhadap Alkonjee. Berikut lima fakta itu.

1. Morel Ditangkap setelah Mobilnya Dilacak

Tersangka Tak Dicap


Tersangka melarikan dari lokasi penembakan Alkonjee secara tergesa-gesa. Mobilnya menabrak pengendara sepeda yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Dari keterangan pengendara sepeda inilah, polisi membuat deskripsi tersangka dan melacaknya.

Polisi menangkap tersangka ketika melihat mobil yang dikemudikan Morel sama dengan deskripsi yang diceritakan pengendara sepeda, yakni mobil GMC sport warna hitam. Morel diperintagkan menyerah dengan todongan senjata.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, putra tertua Akonjee mengatakan bahwa keluarganya ingin tahu motif pembunuhan, termasuk dugaan apakah Morel seorang pembunuh bayaran atau bukan.

2. Morel Tinggal di Apartemen Bawah Tanah dan Terkait Narkoba

Tersangka Tak Dicap


Pada konferensi pers, para pejabat polisi mengatakan bahwa Morel bekerja di sebuah gudang. Dia tinggal di sebuah apartemen bawah tanah di Brooklyn. Menurut The New York Daily News, Morel sebelumnya bermasalah dengan hukum atas tuduhan pelanggaran narkoba.

Pistol yang diduga digunakan untuk beraksi ditemukan di ronggal dinding di apartemen Morel. Video rekaman yang diambil saat itu imam Alkonjee dan asistennya ditembak menunjukkan tersangka menarik pistol sambil berjalan di belakang kedua korban. Sesaat kemudian, kedua korban tersungkur ke tanah.

3. Keluarga Morel Pernah Benci Muslim saat Tragedi 9/11

Tersangka Tak Dicap


Saudara Morel, Alvin, berbicara kepada The New York Daily News, bahwa dia tertegun.”Ini bukan seperti dia. Saudara saya adalah orang yang baik. Saya tidak tahu apa yang terjadi,” katanya.

Alvin Morel mengatakan, bahwa ibu mereka menderita kanker, dan satu-satunya faktor penyebab keluarganya benci pada Muslim karena perisitiwa serangan 11 September 2001 atau 9/11.”Selain itu, kami tidak pernah merasa ada kebencian,” katanya.

Di Facebook, Alvin Morel mengungkapkan keterkejutannya. Dia juga pernah mem-posting foto Donald Trump di dinding Facebook tanpa menuliskan komentar.

Putra Alkonjee ini, Naim, mengatakan kepada Fox News bahwa ayahnya bekerja di Bronx sebagai imam sebelum melayani dua masjid di Queens. ”Dia selalu menginginkan perdamaian," kata Naim.”Mengapa mereka membunuh ayah saya?.”

4. Wali Kota dan Ribuan Warga New York Berduka untuk Alkonjee

Tersangka Tak Dicap


Akonjee dan Uddin disemayamkan pada hari yang sama ketika penangkapan Morel diumumkan. Ribuan warga, termasuk Wali Kota New York Bill de Blasio dan Komisaris Polisi William Bratton hadir di pemakaman Alkonjee. “Dua orang yang baik,” kata de Blasio.

Orang-orang di tempat kejadian pembunuhan menyalahkan retorika politik selama kampanye Pemilu Presiden. Para warga kecewa dengan retorika anti-Muslim para politisi AS yang mereka anggap berkontribusi atas kasus ini.

5. Tersangka Tidak Dicap “Teroris” oleh Polisi

Tersangka Tak Dicap


Polisi New York tidak menganggap kasus pembunuhan Alkonjee dan asistennya sebagai kasus terorisme. Polisi bahkan belum mengetahui motif pembunuhan meski sudah menangkap Morel. Polisi memastikan, pelaku pembunuhan Alkonjee adalah tunggal. Morel didakwa melakukan pembunuhan ganda, meski motifnya masih misterius.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1642 seconds (0.1#10.140)