Ledakan dan Tembakan Guncang Penjara Filipina, 10 Tewas
A
A
A
MANILA - Sebuah ledakan yang dicurigai berasal dari granat dan tembakan terjadi sebuah penjara di Filipina. Para pejabat mengatakan insiden itu menewaskan 10 napi, termasuk dua tersangka penjahat narkoba asal China. Sejumlah sipir juga terluka parah akibat ledakan yang terjadi pada Kamis malam itu.
Juru bicara Biro Manajemen Penjara dan Penologi Filipina, Senior Inspektur Xavier Solda mengatakan, 8 napi terkait kasus narkoba tewas di penjara Paranaque City, Manila. Korban tewas termasuk dua warga China yang ditemukan bersama narkoba dalam jumlah besar. Dua orang lainnya napi perampokan dan pembunuh bayaran.
"Selama penyelidikan awal, kita bisa memastikan bahwa ada ledakan di dalam tetapi apa yang menyebabkan ledakan, penyelidikan masih berlangsung," kata Solda seperti dikutip dari NBC News, Jumat (12/8/2016).
Ia mengatakan mereka tengah memeriksa laporan bahwa sebelum ledakan pada napi ingin bertemu dengan sipir setelah belajar mereka akan dipindahkan ke fasilitas lain. Penyelidikan tengah memeriksa apakah ledakan itu merupakan bagian dari upaya melarikan diri tetapi menunggu waktu untuk berbicara dengan sipir yang terluka.
Situs Inquirer.net mengutip pernyataan Kepala polisi kota, Jose Carumba mengatakan, sipir Superintendan Gerald Bantag berada di dalam kamar mandi yang berdekatan dengan kantornya ketika ia mendengar "keributan" di antara para napi yang menunggunya. Laporan itu mengatakan terdengar suara tembakan di tahanan saat ia berjalan keluar dari kantornya. Saat itulah granat meledak, kata laporan itu.
Carumba seperti dikutip pejabat tengah mencari bagaimana para tahanan mampu memperoleh senapan mesin ringan otomatis yang digunakan untuk menembak Bantag. Belum diketahui apakah para narapinda tewas akibat dari ledakan granat atau tembakan.
Juru bicara Biro Manajemen Penjara dan Penologi Filipina, Senior Inspektur Xavier Solda mengatakan, 8 napi terkait kasus narkoba tewas di penjara Paranaque City, Manila. Korban tewas termasuk dua warga China yang ditemukan bersama narkoba dalam jumlah besar. Dua orang lainnya napi perampokan dan pembunuh bayaran.
"Selama penyelidikan awal, kita bisa memastikan bahwa ada ledakan di dalam tetapi apa yang menyebabkan ledakan, penyelidikan masih berlangsung," kata Solda seperti dikutip dari NBC News, Jumat (12/8/2016).
Ia mengatakan mereka tengah memeriksa laporan bahwa sebelum ledakan pada napi ingin bertemu dengan sipir setelah belajar mereka akan dipindahkan ke fasilitas lain. Penyelidikan tengah memeriksa apakah ledakan itu merupakan bagian dari upaya melarikan diri tetapi menunggu waktu untuk berbicara dengan sipir yang terluka.
Situs Inquirer.net mengutip pernyataan Kepala polisi kota, Jose Carumba mengatakan, sipir Superintendan Gerald Bantag berada di dalam kamar mandi yang berdekatan dengan kantornya ketika ia mendengar "keributan" di antara para napi yang menunggunya. Laporan itu mengatakan terdengar suara tembakan di tahanan saat ia berjalan keluar dari kantornya. Saat itulah granat meledak, kata laporan itu.
Carumba seperti dikutip pejabat tengah mencari bagaimana para tahanan mampu memperoleh senapan mesin ringan otomatis yang digunakan untuk menembak Bantag. Belum diketahui apakah para narapinda tewas akibat dari ledakan granat atau tembakan.
(ian)