Perwira Militer Turki Minta Suaka ke AS
A
A
A
WASHINGTON - Seorang perwira militer Turki yang bertugas untuk NATO di Amerika Serikat (AS) meminta suaka kepada negara itu setelah dipanggil pulang oleh pemerintah Turki pasca kudeta yang gagal bulan lalu. Permintaan suaka ini adalah yang pertama kalinya melibatkan seorang perwira militer Turki di AS setelah Ankara melakukan operasi pembersihan.
Dikatakan oleh pejabat AS, dalam kondisi anonim, perwira Turki yang meminta suaka bekerja di markas Komando Transformasi Bersama NATO. Markas tersebut terletak di Norfolk, Virginia. Mereka tidak menyebutkan nama maupun pangkatnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/8/2016).
Namun, seorang pejabat kedutaan Turki di Washington mengatakan bahwa perwira Angkatan Laut Turki bernama Laksamana Mustafa Ugurlu telah gagal melapor kepada pihak berwenang setelah Ankara mengeluarkan perintah penahanannya bulan lalu.
"Pada tanggal 22 Juli, pada hari itu ia meninggalkan lencana dan ID-nya di markas dan setelah itu tidak ada yang mendengar apa-apa darinya," kata pejabat kedubes Turki yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Pejabat Turki mengaku tidak tahu terkait permintaan suaka itu. Sebuah artikel berita di situs NATO mengidentifikasi Ugurlu sebagai asisten komandan untuk staf komando dan kontrol, penempatan, dan ketahanan di Norfolk.
Selain Ugurlu, dua petugas tingkat rendah lainnya juga telah dipanggil kembali ke Turki. "Tapi tidak ada perintah penahanan bagi mereka. Salah satu dari mereka telah kembali, dan lainnya akan kembali segera," kata pejabat itu.
Dikatakan oleh pejabat AS, dalam kondisi anonim, perwira Turki yang meminta suaka bekerja di markas Komando Transformasi Bersama NATO. Markas tersebut terletak di Norfolk, Virginia. Mereka tidak menyebutkan nama maupun pangkatnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (10/8/2016).
Namun, seorang pejabat kedutaan Turki di Washington mengatakan bahwa perwira Angkatan Laut Turki bernama Laksamana Mustafa Ugurlu telah gagal melapor kepada pihak berwenang setelah Ankara mengeluarkan perintah penahanannya bulan lalu.
"Pada tanggal 22 Juli, pada hari itu ia meninggalkan lencana dan ID-nya di markas dan setelah itu tidak ada yang mendengar apa-apa darinya," kata pejabat kedubes Turki yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Pejabat Turki mengaku tidak tahu terkait permintaan suaka itu. Sebuah artikel berita di situs NATO mengidentifikasi Ugurlu sebagai asisten komandan untuk staf komando dan kontrol, penempatan, dan ketahanan di Norfolk.
Selain Ugurlu, dua petugas tingkat rendah lainnya juga telah dipanggil kembali ke Turki. "Tapi tidak ada perintah penahanan bagi mereka. Salah satu dari mereka telah kembali, dan lainnya akan kembali segera," kata pejabat itu.
(ian)