Sebar THAAD di Korsel, China-Rusia Bakal Bikin AS Menyesal
A
A
A
MOSKOW - Media China, Daily People menyatakan, keputusan Amerika Serikat (AS) menyebarkan sistem anti rudal balistik THAAD di Korea Selatan (Korsel) telah membuat maraha China dan Rusia. AS sengaja merusak stabilitas di Asia Timur Laut dan di seluruh dunia.
Dalam editorialnya, media milik Patai Komunis China ini memperingatkan bahwa China dan Rusia akan dipaksa untuk mengambil tindakan tak terduga namun dibenarkan yang tidak bisa ditanggulangi oleh AS dan Korsel. "Tindakan ini ditujukan untuk melindungi kepentingan keamanan China dan Rusia dan menjaga keseimbangan strategis global dalam hubungan internasional," tulis media itu seperti dikutip dari Sputnik, Senin (8/8/2016).
Menurut media itu, Beijing menganggap stabilitas Semenanjung Korea benar-benar penting untuk keamanan Asia Timur Laut. Beijing telah melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencegah memburuknya situasi keamanan, termasuk melalui inisiatif untuk denuklirisasi dan membantu normalisasi hubungan antara pihak yang bertikai.
"Namun, AS dan sekutunya masih terobsesi dengan mentalitas usang untuk mendapatkan keunggulan fisik dan psikologis untuk meningkatkan kehadiran militer mereka dengan menyebarkan THAAD menjadikannya sebagai tindakan berisiko lain yang dihasilkan oleh mentalitas seperti itu," tulis Daily People. Washington, sambung Daily People, menjadi sangat egois melalui gerakan mengejar keamanan mutlak yang berdampak bagi negara lain.
China dan Rusia, kata harian itu, tidak ingin melihat Asia Timur Laut terjebak dalam Perang Dingin lain atau perlombaan senjata. Namun hubungan internasional membutuhkan upaya semua pihak yang bersangkutan. "Oleh karena itu, jika AS dan Korsel bersikap kaku dalam rencana penyebaran THAAD meskipun telah mendapatkan peringatan dari China dan Rusia, mereka harus membayar harga yang disebabkan oleh perbuatan lancang mereka," demikian tulis Daily People.
Dalam editorialnya, media milik Patai Komunis China ini memperingatkan bahwa China dan Rusia akan dipaksa untuk mengambil tindakan tak terduga namun dibenarkan yang tidak bisa ditanggulangi oleh AS dan Korsel. "Tindakan ini ditujukan untuk melindungi kepentingan keamanan China dan Rusia dan menjaga keseimbangan strategis global dalam hubungan internasional," tulis media itu seperti dikutip dari Sputnik, Senin (8/8/2016).
Menurut media itu, Beijing menganggap stabilitas Semenanjung Korea benar-benar penting untuk keamanan Asia Timur Laut. Beijing telah melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk mencegah memburuknya situasi keamanan, termasuk melalui inisiatif untuk denuklirisasi dan membantu normalisasi hubungan antara pihak yang bertikai.
"Namun, AS dan sekutunya masih terobsesi dengan mentalitas usang untuk mendapatkan keunggulan fisik dan psikologis untuk meningkatkan kehadiran militer mereka dengan menyebarkan THAAD menjadikannya sebagai tindakan berisiko lain yang dihasilkan oleh mentalitas seperti itu," tulis Daily People. Washington, sambung Daily People, menjadi sangat egois melalui gerakan mengejar keamanan mutlak yang berdampak bagi negara lain.
China dan Rusia, kata harian itu, tidak ingin melihat Asia Timur Laut terjebak dalam Perang Dingin lain atau perlombaan senjata. Namun hubungan internasional membutuhkan upaya semua pihak yang bersangkutan. "Oleh karena itu, jika AS dan Korsel bersikap kaku dalam rencana penyebaran THAAD meskipun telah mendapatkan peringatan dari China dan Rusia, mereka harus membayar harga yang disebabkan oleh perbuatan lancang mereka," demikian tulis Daily People.
(ian)