Gerakan Fatah Palestina Klaim Bunuh 11.000 Orang Israel

Jum'at, 05 Agustus 2016 - 11:04 WIB
Gerakan Fatah Palestina...
Gerakan Fatah Palestina Klaim Bunuh 11.000 Orang Israel
A A A
YERUSALEM - Partai Fatah pendukung Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengunggah pesan di halaman Facebooknya yang berisi klaim bahwa Gerakan Fatah sudah membunuh 11.000 orang Israel. Pesan itu diduga upaya Partai Fatah untuk meraup dukungan rakyat Palestina menjelang Pemilu.

Kubu Abbas selama ini mencitrakan diri sebagai kelompok anti-kekerasan. Namun, pesan di media sosial itu diduga sebagai “klaim prestasi” tentang perlawanannya terhadap Israel.

Materi pesan itu diunggah dalam bahasa Arab di salah satu halaman resmi Facebook Partai Fatah. ”Untuk argumentatif bodoh, dan bagi mereka yang tidak tahu sejarah,” bunyi posting-an itu.

“Gerakan Fatah menewaskan 11.000 orang Israel,” lanjut posting-an tersebut, yang dikutip Jumat (5/8/2016).

Kubu Partai Fatah juga mengaku telah “menawarkan 170.000 martir” dan ratusan pengikutnya diklaim berada di penjara-penjara pendudukan Israel. Pada hari Kamis posting-an itu telah dibagi 30 kali dan mendapat “like” 163 kali.

Materi itu kemudian mendapat perhatian luas setelah diterjemahkan dalam bahasa Inggris oleh Palestiniaan Media Watch, sebuah organisasi yang memantau gerakan anti-Israel dan pernyataan anti-Semit di media-media Arab.

Website tersebut mencatat bahwa kubu Fatah sudah yang kedua kali membuat klaim yang tidak akurat. Yang pertama dilakukan pada bulan Agustus tahun 2014.

Israel dan Palestina telah lama menuduh satu sama lain melakukan hasutan untuk melakukan kekerasan. Tapi di mata Israel, pemimpin Palestina Yasir Arafat—Bapak Nasional Palestina—yang membantu mendirikan Partai Fatah pada tahun 1959, memiliki kebiasaan mengatakan satu hal dalam bahasa Arab dan lainnya dalam bahasa Inggris.

Pada awal 2000-an, pada puncak pemberontakan Palestina (intifada) kedua, Arafat memimpin banyak orang di Kota Ramallah, Tepi Barat, dengan nyanyian ”Untuk Yerusalem, jutaan dari kita akan martir!”.

Abbas, seperti dikutip New York Times, yang berhasil menggantikan Arafat, telah berulang kali mengatakan bahwa dia mendukung perlawanan tanpa kekerasan terhadap pendudukan Israel. Tapi kubu Fatah secara historis memperjuangkan perlawanan bersenjata sebagai prinsip utama dari doktrin bagi pembebasan rakyat Palestina.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0853 seconds (0.1#10.140)