Granat Roket Hantam Gedung Parlemen Kosovo
A
A
A
PRISTINA - Serangan granat roket menghantam gedung parlemen Kosovo pada Kamis malam, seorang polisi mengatakan di tempat kejadian. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden itu.
Media Kosovo melaporkan bahwa dua pengendara sepeda motor menembakkan granat roket saat mereka berkendara di dekat gedung parlemen. Pihak kepolisian belum mengkonfirmasi laporan media ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/8/2016).
Gedung parlemen Kosovo terletak di jalan yang sibuk di pusat ibukota Pristina. Setelah ledakan itu, unit polisi khusus menutup daerah sekitar parlemen, seorang saksi mata melaporkan kepada Reuters.
Dalam 10 bulan terakhir ketegangan antara partai-partai politik di Kosovo meningkat. Anggota parlemen dari kelompok oposisi berulang kali melepaskan gas air mata beberapa kali saat melakukan protes di dalam parlemen. Mereka memprotes kesepakatan Uni Eropa yang ditengahi Serbia memberikan otonomi bagi pemerintah kota yang didominasi etnis Serbia.
Pada Kamis pagi pemerintah Kosovo meminta parlemen untuk meratifikasi perjanjian perbatasan dengan Montenegro, namun ditolak oleh partai oposisi yang mengatakan itu akan memberikan sekitar 8.000 hektar tanah Kosovo.
Mengadopsi kesepakatan perbatasan dengan Montenegro adalah prasyarat bagi Kosovo untuk mendapatkan sebuah rezim perjalanan bebas visa ke zona Schengen. Negara yang masuk kawasan itu termasuk Serbia, Albania, Montenegro, Macedonia dan Bosnia diberi pada tahun 2010.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008 dan masih belum diakui oleh Belgrade. Telah menandatangani perjanjian perdagangan dan pakta politik dengan Uni Eropa tetapi masih tidak diakui oleh lima negara anggota: Spanyol, Siprus, Rumania, Yunani dan Slovakia.
Media Kosovo melaporkan bahwa dua pengendara sepeda motor menembakkan granat roket saat mereka berkendara di dekat gedung parlemen. Pihak kepolisian belum mengkonfirmasi laporan media ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (5/8/2016).
Gedung parlemen Kosovo terletak di jalan yang sibuk di pusat ibukota Pristina. Setelah ledakan itu, unit polisi khusus menutup daerah sekitar parlemen, seorang saksi mata melaporkan kepada Reuters.
Dalam 10 bulan terakhir ketegangan antara partai-partai politik di Kosovo meningkat. Anggota parlemen dari kelompok oposisi berulang kali melepaskan gas air mata beberapa kali saat melakukan protes di dalam parlemen. Mereka memprotes kesepakatan Uni Eropa yang ditengahi Serbia memberikan otonomi bagi pemerintah kota yang didominasi etnis Serbia.
Pada Kamis pagi pemerintah Kosovo meminta parlemen untuk meratifikasi perjanjian perbatasan dengan Montenegro, namun ditolak oleh partai oposisi yang mengatakan itu akan memberikan sekitar 8.000 hektar tanah Kosovo.
Mengadopsi kesepakatan perbatasan dengan Montenegro adalah prasyarat bagi Kosovo untuk mendapatkan sebuah rezim perjalanan bebas visa ke zona Schengen. Negara yang masuk kawasan itu termasuk Serbia, Albania, Montenegro, Macedonia dan Bosnia diberi pada tahun 2010.
Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia pada tahun 2008 dan masih belum diakui oleh Belgrade. Telah menandatangani perjanjian perdagangan dan pakta politik dengan Uni Eropa tetapi masih tidak diakui oleh lima negara anggota: Spanyol, Siprus, Rumania, Yunani dan Slovakia.
(ian)