ISIS Serukan Jihad di Rusia dan Bunuh Putin
A
A
A
MOSKOW - Kelompok ISIS atau Islamic State menyerukan kepada anggotanya untuk melakukan “jihad” di Rusia dan membunuh Presiden Vladimir Putin. Seruan itu muncul dalam video yang telah diunggah di YouTube.
”Dengar Putin, kami akan datang ke Rusia dan akan membunuh Anda di rumah Anda. Oh saudara-saudara, laksanakan ‘jihad’, bunuh dan melawan mereka,” kata seorang militan ISIS dalam video itu. Militan tersebut mengenakan penutup muka dan mengendarai mobil di sebuah padang pasir.
Dalam video tersebut, kelompok ISIS memperlihatkan adegan pria bersenjata menyerang kendaraan lapis baja. Mereka juga menunjukkan tenda dan pengumpulan senjata di sebuah padang gurun.
“Breaking menjadi barak penangkal militer di jalur internasional selatan Akashat,” bunyi teks dalam video ISIS, seperti dikutip Reuters, Senin (1/8/2016).
Rekaman video itu diunggah para militan ISIS dan disebar melalui Telegram. Mereka tidak memberikan alasan mengapa Rusia dan Putin menjadi target. Namun, Rusia dan AS dalam beberapa hari ini telah membahas kerja sama militer dan intelijen dalam melawan ISIS dan Al-Qaeda di Suriah.
Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab dalam serangkaian serangan mematikan di sejumlah negara Eropa. Pekan lalu, kelompok penyerang loyalis ISIS menyerang gereja di dekat Normandy, Prancis, dan membunuh seorang pastor tua.
Serangan di gereja itu hanya berselang beberapa hari setelah pembantaian massal di Nice, Prancis selatan pada 14 Juli 2016. Selain di Prancis, juga ada empat insiden di Jerman, termasuk serangan di Ansbach.
”Dengar Putin, kami akan datang ke Rusia dan akan membunuh Anda di rumah Anda. Oh saudara-saudara, laksanakan ‘jihad’, bunuh dan melawan mereka,” kata seorang militan ISIS dalam video itu. Militan tersebut mengenakan penutup muka dan mengendarai mobil di sebuah padang pasir.
Dalam video tersebut, kelompok ISIS memperlihatkan adegan pria bersenjata menyerang kendaraan lapis baja. Mereka juga menunjukkan tenda dan pengumpulan senjata di sebuah padang gurun.
“Breaking menjadi barak penangkal militer di jalur internasional selatan Akashat,” bunyi teks dalam video ISIS, seperti dikutip Reuters, Senin (1/8/2016).
Rekaman video itu diunggah para militan ISIS dan disebar melalui Telegram. Mereka tidak memberikan alasan mengapa Rusia dan Putin menjadi target. Namun, Rusia dan AS dalam beberapa hari ini telah membahas kerja sama militer dan intelijen dalam melawan ISIS dan Al-Qaeda di Suriah.
Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab dalam serangkaian serangan mematikan di sejumlah negara Eropa. Pekan lalu, kelompok penyerang loyalis ISIS menyerang gereja di dekat Normandy, Prancis, dan membunuh seorang pastor tua.
Serangan di gereja itu hanya berselang beberapa hari setelah pembantaian massal di Nice, Prancis selatan pada 14 Juli 2016. Selain di Prancis, juga ada empat insiden di Jerman, termasuk serangan di Ansbach.
(mas)