China Tahan Pria Jepang Atas Tuduhan Mata-mata
A
A
A
BEIJING - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengatakan seorang warga Jepang telah ditahan karena dicurigai membahayakan keamanan negara. Pihak Kemlu juga menyatakan telah memberitahukan kedutaan besar Jepang tentang penyelidikan.
Penangkapan terbaru terhadap warga Jepang ini menambah daftar warga Jepang yang ditangkap dan ditahan di China karena tuduhan mata-mata. Terhitung sejak Mei tahun lalu telah lima orang warga Jepang ditahan dan ditangkap seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (31/7/2016).
Sementara kantor berita Jepang, Kyodo News Agency menurunkan laporan mengutip sumber diplomatik, seorang pria Jepang yang mengunjungi Beijing bulan Juli ini kemungkinan telah ditahan atas tuduhan mata-mata. Pria Jepang tersebut bekerja untuk sebuah kelompok yang mengatur pertukaran antara kedua negara itu berencana tinggal di Beijing antara 11 dan 15 Juli, namun tidak kembali ke Jepang.
Tahun lalu, China menangkap dua warga Jepang karena dicurigai sebagai mata-mata. Pada bulan Mei, seorang pria dijemput di dekat fasilitas militer di provinsi Zhejiang dan lainnya di dekat perbatasan dengan Korea Utara dalam bulan yang sama. Mengutip sumber-sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mereka yang ditangkap akrab denga urusan Jepang-China.
Sedangkan baru-baru ini seorang wanita Jepang didakwa di China setelah ditahan di Shanghai tahun lalu atas tuduhan mata-mata. Wanita tersebut bekerja sebagai seorang eksekutif dari sebuah sekolah bahasa Jepang di Tokyo ditahan pada bulan Juni 2015 dan pengadilannya akan segera dilangsungkan.
Penangkapan terbaru terhadap warga Jepang ini menambah daftar warga Jepang yang ditangkap dan ditahan di China karena tuduhan mata-mata. Terhitung sejak Mei tahun lalu telah lima orang warga Jepang ditahan dan ditangkap seperti dikutip dari Asian Correspondent, Minggu (31/7/2016).
Sementara kantor berita Jepang, Kyodo News Agency menurunkan laporan mengutip sumber diplomatik, seorang pria Jepang yang mengunjungi Beijing bulan Juli ini kemungkinan telah ditahan atas tuduhan mata-mata. Pria Jepang tersebut bekerja untuk sebuah kelompok yang mengatur pertukaran antara kedua negara itu berencana tinggal di Beijing antara 11 dan 15 Juli, namun tidak kembali ke Jepang.
Tahun lalu, China menangkap dua warga Jepang karena dicurigai sebagai mata-mata. Pada bulan Mei, seorang pria dijemput di dekat fasilitas militer di provinsi Zhejiang dan lainnya di dekat perbatasan dengan Korea Utara dalam bulan yang sama. Mengutip sumber-sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mereka yang ditangkap akrab denga urusan Jepang-China.
Sedangkan baru-baru ini seorang wanita Jepang didakwa di China setelah ditahan di Shanghai tahun lalu atas tuduhan mata-mata. Wanita tersebut bekerja sebagai seorang eksekutif dari sebuah sekolah bahasa Jepang di Tokyo ditahan pada bulan Juni 2015 dan pengadilannya akan segera dilangsungkan.
(ian)