Krisis Laut China Memanas, ASEAN Masih Pasif

Kamis, 21 Juli 2016 - 16:50 WIB
Krisis Laut China Memanas,...
Krisis Laut China Memanas, ASEAN Masih Pasif
A A A
JAKARTA - ASEAN atau Kelompok Negara Asia Tenggara masih pasif menyikapi krisis Laut China Selatan yang semakin memanas. Para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN yang akan bertemu di Laos juga belum ada agenda pertemuan khusus untuk membahas sengketa maritim yang rawan konfrontasi itu.

Sengketa kawasan Laut China Selatan melibatkan China dan sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Malaysia, Brunei dan Vietnam. Filipina sudah berhasil memenangkan gugatan arbitrase terhadap China, meski Beijing belum bisa menerimanya.

China bahkan meminta berdialog dengan Filipina di luar putusan Pengadilan Tetap Arbitrase dan jika menolak ada potensi untuk konfrontasi.

Pertemuan para Menlu ASEAN di Laos akan dimulai akhir pekan ini. ”Sampai sekarang, berdasarkan program yang kita dapat, kita belum mendengar adanya pertemuan sampingan untuk membahas Laut China Selatan," kata Direktur Mitra Wicara Antar-Kawasan Direktorat Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Indonesia, Derry Aman, Kamis (21/7/2016).

Meski demikian, kata Derry, Indonesia akan tetap mempertahankan posisinya terkait polemik sengketa Laut China Selatan. Indonesia tidak terlibat sengketa maritim, namun mendesak semua pihak menciptakan situasi kondusif di Laut China Selatan.

"Yang pasti Indonesia akan tetap berusaha untuk mempertahankan isu Laut China Selatan, terutama dalam bagaimana menjaga situasi tetap dalam kondisi damai, stabil dan kondusif. Setiap pihak menahan diri, dan itu akan menjadi dasar bagi Indonesia dalam berbicara dengan semua pihak,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6800 seconds (0.1#10.140)