Istanbul Siapkan Makam Pengkhianat yang Bebas Dikutuk Orang
A
A
A
ISTANBUL - Wali Kota Istanbul, Kadir Topbas, mengalokasikan ruang untuk “makam bagi pengkhianat”, di mana orang-orang yang lewat bebas mengutuk orang yang dikubur. Makam khusus itu disediakan bagi pelaku kudeta yang tewas.
Langkah Wali Kota Istanbul ini ditempuh setelah warga di sejumlah wilayah di Turki menolak lokasi mereka menjadi kuburan bagi para pelaku kudeta yang tewas.
Kudeta militer yang berakhir dengan kegagalan pada 15 Juli 2016 malam lalu menewaskan hampir 300 orang, baik dari rakyat sipil penentang kudeta maupun kubu militer pelaku kudeta.
”Saya memerintahkan ruang untuk penguburan dan (untuk itu harus disebut) 'kuburan bagi pengkhianat'," kata Topbas kepada sekelompok pengunjuk rasa pro-pemerintah di Taksim Square, Istanbul, Kamis (21/7/2016).
”Semua orang yang mengunjungi tempat akan mengutuk mereka dan mereka tidak akan dapat beristirahat di kuburan mereka,” lanjut Topbas.
Topbas mengatakan, Kota Ordu, sebuah kota pelabuhan di pantai Laut Hitam tidak memberikan tempat bagi pemakaman pelaku kudeta. Akibatnya, pihak keluarga dari orang yang tewas mengambil jenazah dan menguburnya di kebun mereka.
”Saya mengucapkan selamat kepada wali kota (Ordu),” kata Topbas seperti dikutip Anadolu. “Komplotan kudeta tidak akan diselamatkan dari neraka,” katanya lagi.
Wali Kota Istanbul yang memimpin penduduk sekitar 15 juta orang itu, juga mengatakan bahwa penguburan bagi pelaku kudeta tidak cocok digelar secara keagamaan.
”Saya percaya bahwa mereka tidak akan diselamatkan dari neraka. Tapi kita perlu membuat dunia tak tertahankan bagi mereka,” katanya kepada pengunjuk rasa.
Langkah Wali Kota Istanbul ini ditempuh setelah warga di sejumlah wilayah di Turki menolak lokasi mereka menjadi kuburan bagi para pelaku kudeta yang tewas.
Kudeta militer yang berakhir dengan kegagalan pada 15 Juli 2016 malam lalu menewaskan hampir 300 orang, baik dari rakyat sipil penentang kudeta maupun kubu militer pelaku kudeta.
”Saya memerintahkan ruang untuk penguburan dan (untuk itu harus disebut) 'kuburan bagi pengkhianat'," kata Topbas kepada sekelompok pengunjuk rasa pro-pemerintah di Taksim Square, Istanbul, Kamis (21/7/2016).
”Semua orang yang mengunjungi tempat akan mengutuk mereka dan mereka tidak akan dapat beristirahat di kuburan mereka,” lanjut Topbas.
Topbas mengatakan, Kota Ordu, sebuah kota pelabuhan di pantai Laut Hitam tidak memberikan tempat bagi pemakaman pelaku kudeta. Akibatnya, pihak keluarga dari orang yang tewas mengambil jenazah dan menguburnya di kebun mereka.
”Saya mengucapkan selamat kepada wali kota (Ordu),” kata Topbas seperti dikutip Anadolu. “Komplotan kudeta tidak akan diselamatkan dari neraka,” katanya lagi.
Wali Kota Istanbul yang memimpin penduduk sekitar 15 juta orang itu, juga mengatakan bahwa penguburan bagi pelaku kudeta tidak cocok digelar secara keagamaan.
”Saya percaya bahwa mereka tidak akan diselamatkan dari neraka. Tapi kita perlu membuat dunia tak tertahankan bagi mereka,” katanya kepada pengunjuk rasa.
(mas)