Mali Tetapkan Keadaan Darurat Selama 3 Bulan
A
A
A
BAMAKO - Dewan Menteri menyatakan bahwa Mali memberlakukan keadaan darurat selama tiga bulan ke depan. Hal ini dilakukan setelah serentetan serangan kelompok bersenjata menewaskan puluhan orang. Selain itu, negara ini belum pulih sepenuhnya dari pemberontakan Islamis.
Selain mengumumkan pemberlakukan keadaan darurat, Dewan Menteri Mali juga menyatakan tiga hari berkabung nasional untuk 17 prajurit yang tewas dalam serangan di sebuah pangkalan militer seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/7/2016).
Sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang sebuah pangkalan militer pada Selasa lalu. Gerakan dalam kelompok etnis Peul mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seorang pejabat misi perdamaian PBB di Mali mengatakan para penyerang tiba di Nampala dengan puluhan truk pickup dan sepeda motor serta mengambil alih kota sebelum kemudian meninggalkannya.
"Kami menyerang Nampala pagi ini untuk menanggapi serangan mematikan oleh tentara Mali terhadap penduduk kami," kata Sekjen kelompok Aliansi Nasional untuk Perlindung dan Pemulihan Keadilan Peul, Oumar Aldjana, seperti disitir dari Al Arabiya.
Selain mengumumkan pemberlakukan keadaan darurat, Dewan Menteri Mali juga menyatakan tiga hari berkabung nasional untuk 17 prajurit yang tewas dalam serangan di sebuah pangkalan militer seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (21/7/2016).
Sebelumnya, kelompok bersenjata menyerang sebuah pangkalan militer pada Selasa lalu. Gerakan dalam kelompok etnis Peul mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Seorang pejabat misi perdamaian PBB di Mali mengatakan para penyerang tiba di Nampala dengan puluhan truk pickup dan sepeda motor serta mengambil alih kota sebelum kemudian meninggalkannya.
"Kami menyerang Nampala pagi ini untuk menanggapi serangan mematikan oleh tentara Mali terhadap penduduk kami," kata Sekjen kelompok Aliansi Nasional untuk Perlindung dan Pemulihan Keadilan Peul, Oumar Aldjana, seperti disitir dari Al Arabiya.
(ian)