AS dan Sekutunya Bahas Serangan Pamungkas Berangus ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Ash Carter mengatakan, AS dan sekutunya telah menyepakati strategi untuk memberangus kelompok ekstrimis ISIS. Rencananya, serangan itu akan dipusatkan di dua kota yang selama ini dikenal sebagai basis terkuat ISIS.
Carter mengatakan, AS dan sekutunya akan menyudutkan militan ISIS di benteng mereka yang ada di Raqqa, Suriah, dan yang ada di Mosul, Irak. Namun ia memperingatkan bahwa strategi ini tidak akan menghilangkan ideologi kekerasan atau kemampuan serangan musim semi di tempat lain.
"Biarkan saya memperjelas: Kontrol ISIS atas kota-kota seperti Mosul dan Raqqa berada diujung keruntuhan," kata Carter seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2016).
Pertemuan yang dilakukan di Washington ini dihadiri oleh perwakilan 30 negara sekutu AS. Selain membahas rencana untuk memberikan kekalahan abadi kepada ISIS, pertemuan ini juga difokuskan pada rencana stabilisasi wilayah yang telah dibebaskan dari ISIS.
"Kita harus memastikan bahwa mitra kami memiliki apa yang mereka butuhkan untuk memenangkan pertarungan dan kemudian mempertahankannya, membangunnya kembali, dan membangun pemerintahan di wilayah itu," tukas Carter.
Carter mengatakan, AS dan sekutunya akan menyudutkan militan ISIS di benteng mereka yang ada di Raqqa, Suriah, dan yang ada di Mosul, Irak. Namun ia memperingatkan bahwa strategi ini tidak akan menghilangkan ideologi kekerasan atau kemampuan serangan musim semi di tempat lain.
"Biarkan saya memperjelas: Kontrol ISIS atas kota-kota seperti Mosul dan Raqqa berada diujung keruntuhan," kata Carter seperti dikutip dari BBC, Kamis (21/7/2016).
Pertemuan yang dilakukan di Washington ini dihadiri oleh perwakilan 30 negara sekutu AS. Selain membahas rencana untuk memberikan kekalahan abadi kepada ISIS, pertemuan ini juga difokuskan pada rencana stabilisasi wilayah yang telah dibebaskan dari ISIS.
"Kita harus memastikan bahwa mitra kami memiliki apa yang mereka butuhkan untuk memenangkan pertarungan dan kemudian mempertahankannya, membangunnya kembali, dan membangun pemerintahan di wilayah itu," tukas Carter.
(ian)