PM Inggris Bahas Brexit dengan Menteri Pertama Skotlandia
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri Inggris, Theresa May akan melakukan perjalanan ke Skotlandia untuk melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon tentang implikasi Brexit terhadap negara itu.
"Saya percaya dengan sepenuh hati terhadap Inggris Raya, ikatan yang berharga antara Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara," kata May dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Time, Jumat (15/7/2016).
"Kunjungan ke Skotlandia adalah kunjungan pertama saya sebagai Perdana Menteri dan saya datang ke sini untuk menunjukkan komitmen saya untuk mempertahankan persatuan khusus yang telah bertahan selama berabad-abad," katanya lagi.
Sturgeon mengatakan, Skotlandia akan mengeksplorasi semua opsi untuk mencegah ikut dibawa keluar dari Uni Eropa yang berlawanan dengan kehendak sendiri. Skotlandia sendiri memilih untuk tetap berada di Uni Eropa saat referendum 23 Juni lalu berbanding 52% jumlah suara secara keseluruhan yang memilih untuk Brexit.
"Saya bersedia untuk mendengarkan pilihan dan saya sudah sangat jelas dengan Menteri Pertama hari ini bahwa saya ingin pemerintah Skotlandia untuk terlibat penuh dalam diskusi kami. Saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan mengaktifkan Pasal 50 sampai saya berpikir bahwa kita telah melakukan pendekatan terhadap Inggris Raya dan negosiasi yang objektif," kata May.
"Saya percaya dengan sepenuh hati terhadap Inggris Raya, ikatan yang berharga antara Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara," kata May dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Time, Jumat (15/7/2016).
"Kunjungan ke Skotlandia adalah kunjungan pertama saya sebagai Perdana Menteri dan saya datang ke sini untuk menunjukkan komitmen saya untuk mempertahankan persatuan khusus yang telah bertahan selama berabad-abad," katanya lagi.
Sturgeon mengatakan, Skotlandia akan mengeksplorasi semua opsi untuk mencegah ikut dibawa keluar dari Uni Eropa yang berlawanan dengan kehendak sendiri. Skotlandia sendiri memilih untuk tetap berada di Uni Eropa saat referendum 23 Juni lalu berbanding 52% jumlah suara secara keseluruhan yang memilih untuk Brexit.
"Saya bersedia untuk mendengarkan pilihan dan saya sudah sangat jelas dengan Menteri Pertama hari ini bahwa saya ingin pemerintah Skotlandia untuk terlibat penuh dalam diskusi kami. Saya telah mengatakan bahwa saya tidak akan mengaktifkan Pasal 50 sampai saya berpikir bahwa kita telah melakukan pendekatan terhadap Inggris Raya dan negosiasi yang objektif," kata May.
(ian)