Maduro Geram Rekening Pemerintah Venezuela Terancam Ditutup
A
A
A
CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengecam rencana Citibank menutup rekening mata uang asing pemerintahannya dalam waktu satu bulan. Ia menyebut bahwa rencana Citibank tersebut sebagai bagian dari blokade keuangan terhadap Venezuela.
"Tanpa adanya peringatan, Citibank mengatakan bahwa dalam 30 hari akan menutup Bank Sentral dan akun bank Venezuela," kata Maduro dalam pidatonya sembari menambahkan bahwa pemerintah menggunakan bank Amerika Serikat (AS) untuk transaksi di AS dan global.
"Apakah Anda pikir mereka akan menghentikan kita dengan blokade keuangan? Tidak Tuan-tuan. Tak seorang pun bisa menghentikan Venezuela," kata Maduro lagi seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/7/2016).
Venezuela sejatinya menjadi salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, harga minyak yang anjlok membuat negara itu mengalami krisis ekonomi hebat.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa kekacauan ekonomi Venezuela adalah konsekuensi dari kebijakan sosialis yang gagal selama 17 tahun terakhir, terutama dalam mengendalikan harga dan mata uang.
"Tanpa adanya peringatan, Citibank mengatakan bahwa dalam 30 hari akan menutup Bank Sentral dan akun bank Venezuela," kata Maduro dalam pidatonya sembari menambahkan bahwa pemerintah menggunakan bank Amerika Serikat (AS) untuk transaksi di AS dan global.
"Apakah Anda pikir mereka akan menghentikan kita dengan blokade keuangan? Tidak Tuan-tuan. Tak seorang pun bisa menghentikan Venezuela," kata Maduro lagi seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/7/2016).
Venezuela sejatinya menjadi salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Namun, harga minyak yang anjlok membuat negara itu mengalami krisis ekonomi hebat.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa kekacauan ekonomi Venezuela adalah konsekuensi dari kebijakan sosialis yang gagal selama 17 tahun terakhir, terutama dalam mengendalikan harga dan mata uang.
(ian)