Bos Intelijen Jerman: Serangan Ala-Istanbul Bisa Terjadi di Sini
A
A
A
BERLIN - Bos Badan intelijen Jerman, Hans Georg Maassen mewanti-wanti negaranya soal kemungkinan serangan seperti yang terjadi di Istanbul, Turki. Dimana aksi bom bunuh diri yang diiringi penembakan telah memakan ratusan korban jiwa di salah satu kota terbesar di Turki itu.
"Ancaman terbesar bagi keamanan Jerman adalah kemungkinan serangan teror mirip dengan penembakan dan pemboman yang terjadi di Istanbul, pekan lalu," kata Maassen dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung.
"Kita benar-benar tidak bisa mengesampingkan akan adanya serangan seperti di Istanbul, di negara kita," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (3/7).
Peringatan Maassen ini muncul setelah dirinya mendapati laporan bahwa ada 17 anggota ISIS yang telah berhasil masuk ke Jerman. Ke-17 anggota ISIS itu masuk ke Jerman dengan menyamar sebagai imigran.
"Layanan khusus Jerman tahu tentang setidaknya 17 militan ISIS yang masuk Uni Eropa berpura-pura menjadi pengungsi. Ada bukti kuat bahwa 17 orang itu datang atas instruksi langsung dari ISIS," imbuhnya.
"Ancaman terbesar bagi keamanan Jerman adalah kemungkinan serangan teror mirip dengan penembakan dan pemboman yang terjadi di Istanbul, pekan lalu," kata Maassen dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung.
"Kita benar-benar tidak bisa mengesampingkan akan adanya serangan seperti di Istanbul, di negara kita," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Minggu (3/7).
Peringatan Maassen ini muncul setelah dirinya mendapati laporan bahwa ada 17 anggota ISIS yang telah berhasil masuk ke Jerman. Ke-17 anggota ISIS itu masuk ke Jerman dengan menyamar sebagai imigran.
"Layanan khusus Jerman tahu tentang setidaknya 17 militan ISIS yang masuk Uni Eropa berpura-pura menjadi pengungsi. Ada bukti kuat bahwa 17 orang itu datang atas instruksi langsung dari ISIS," imbuhnya.
(esn)