Georse Soros: Brexit Buat Disintegrasi Masyarkat Eropa Sulit Dihindari
Georse Soros: Brexit Buat Disintegrasi Masyarkat Eropa Sulit Dihindari
A
A
A
WASHINGTON - Miliader George Soros mengatakan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) atau Brexit akan menyebabkan hal yang sangat buruk bagi negara-negara UE. Dirinya berujar, Brezit akan membuat disintegrasi masyarkar Eropa sulit untuk dihindari.
Soros menuturkan, sejumlah pihak sudah sejak lama takut UE akan mengalami perpecahan. Dengan keluarnya hasil referendum Inggris, membuat kekhawatiran akan adanya perpecahan itu menjadi semakin nyata.
"Sekarang, skenario bencana yang banyak dikhawatirkan telah terwujud, membuat disintegrasi UE praktis tidak bisa dihindari lagi," kata Soros dalams sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass pada Minggu (26/6).
"Inggris akhirnya mungkin atau tidak mungkin, relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan UE, tetapi ekonominya dan warganya mungkin akan menderita secara signifikan dalam jangka pendek dan menengah," sambungnya.
Pendukung Brexit dalam refrendum Inggris bersorak, saat mereka mereka mendapatkan 51,9% suara dalam referedum pada tanggal 23 Juni kemarin. Sebaliknya, para pendukung agar Inggris tetao bersama UE hanya mendapatkan 48,1% suara.
Soros menuturkan, sejumlah pihak sudah sejak lama takut UE akan mengalami perpecahan. Dengan keluarnya hasil referendum Inggris, membuat kekhawatiran akan adanya perpecahan itu menjadi semakin nyata.
"Sekarang, skenario bencana yang banyak dikhawatirkan telah terwujud, membuat disintegrasi UE praktis tidak bisa dihindari lagi," kata Soros dalams sebuah pernyataan, seperti dilansir Itar-tass pada Minggu (26/6).
"Inggris akhirnya mungkin atau tidak mungkin, relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan UE, tetapi ekonominya dan warganya mungkin akan menderita secara signifikan dalam jangka pendek dan menengah," sambungnya.
Pendukung Brexit dalam refrendum Inggris bersorak, saat mereka mereka mendapatkan 51,9% suara dalam referedum pada tanggal 23 Juni kemarin. Sebaliknya, para pendukung agar Inggris tetao bersama UE hanya mendapatkan 48,1% suara.
(esn)
Explore More