Klaim Mengejutkan Kekasih Pria Pembantai Kelab Gay Orlando
A
A
A
ORLANDO - Seorang pria asal Puerto Rico mengaku sebagai kekasih pria Omar Mateen, pelaku pembantai puluhan orang di kelab malam gay di Orlando.
Pria itu membuat klaim mengejutkan, di mana pembantaian dilakukan Omar Mateen karena dendam setelah salah satu kekasih prianya yang melakukan threesome dengannya terinfeksi HIV positif.
Pria Puerto Rico itu hanya bersedia diidentifikasi dengan nama pendek “Miguel”. Dia mengaku menjalin hubungan dengan Omar Mateen selama dua bulan antara Oktober dan Desember tahun lalu.
Miguel mengatakan bahwa dia pernah berkencan dengan Omar Mateen. Dia bertemu dengan Omar Mateen 20 kali di sebuah hotel di Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Mateen di mata Miguel adalah sosok pria gay yang bingung dan peminum berat. Dia percaya, apa yang dilakukan pria AS keturunan Afghanistan itu sebagai upaya balas dendam.
Miguel yang fasih berbahasa Spanyol dan Inggris, mengatakan bahwa meskipun hasil tes Omar Mateen negative, tapi pria itu khawatir bahwa hasilnya tidak akurat untuk mengetahui apakah dia terinfeksi HIV atau tidak.
”Hal yang membuat saya ingin katakana kebenarannya adalah bahwa dia tidak melakukannya untuk terorisme," kata Miguel kepada wartawan Univision, Maria Elena Salinas. ”Menurut saya dia melakukannya untuk membalas dendam.”
Sebelum pembantaian, Miguel menegaskan, Mateen tampak ”manis”. Miguel mengungkap bahwa Mateen senang dipeluk.
Kencan pertamanya dengan Mateen, kata Miguel, terjadi di sebuah bar di Orlando.”Rasanya seperti kencan lain,” ujarnya, yang dilansir Daily Mail, Rabu (22/6/2016).
Selama menjalin hubungan, Miguel kerap mendengar bahwa Mateen membahas tentang imannya.
Miguel telah melaporkan kesaksiannya itu kepada FBI. Dia mengaku masih akan terus diinterogasi oleh petugas FBI.
Dalam penembakan massal di kelab malam Pulse, Orlando, sebanyak 49 orang tewas termasuk Omar Mateen yang ditembak mati pasukan SWAT setelah melakukan pembantaian.
Pria itu membuat klaim mengejutkan, di mana pembantaian dilakukan Omar Mateen karena dendam setelah salah satu kekasih prianya yang melakukan threesome dengannya terinfeksi HIV positif.
Pria Puerto Rico itu hanya bersedia diidentifikasi dengan nama pendek “Miguel”. Dia mengaku menjalin hubungan dengan Omar Mateen selama dua bulan antara Oktober dan Desember tahun lalu.
Miguel mengatakan bahwa dia pernah berkencan dengan Omar Mateen. Dia bertemu dengan Omar Mateen 20 kali di sebuah hotel di Orlando, Florida, Amerika Serikat.
Mateen di mata Miguel adalah sosok pria gay yang bingung dan peminum berat. Dia percaya, apa yang dilakukan pria AS keturunan Afghanistan itu sebagai upaya balas dendam.
Miguel yang fasih berbahasa Spanyol dan Inggris, mengatakan bahwa meskipun hasil tes Omar Mateen negative, tapi pria itu khawatir bahwa hasilnya tidak akurat untuk mengetahui apakah dia terinfeksi HIV atau tidak.
”Hal yang membuat saya ingin katakana kebenarannya adalah bahwa dia tidak melakukannya untuk terorisme," kata Miguel kepada wartawan Univision, Maria Elena Salinas. ”Menurut saya dia melakukannya untuk membalas dendam.”
Sebelum pembantaian, Miguel menegaskan, Mateen tampak ”manis”. Miguel mengungkap bahwa Mateen senang dipeluk.
Kencan pertamanya dengan Mateen, kata Miguel, terjadi di sebuah bar di Orlando.”Rasanya seperti kencan lain,” ujarnya, yang dilansir Daily Mail, Rabu (22/6/2016).
Selama menjalin hubungan, Miguel kerap mendengar bahwa Mateen membahas tentang imannya.
Miguel telah melaporkan kesaksiannya itu kepada FBI. Dia mengaku masih akan terus diinterogasi oleh petugas FBI.
Dalam penembakan massal di kelab malam Pulse, Orlando, sebanyak 49 orang tewas termasuk Omar Mateen yang ditembak mati pasukan SWAT setelah melakukan pembantaian.
(mas)