Boris Johnson: Brexit Akan Jadi Hari Kemerdekaan Inggris
A
A
A
LONDON - Boris Johnson, politikus top Inggris pro-Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa) disambut tepuk tangan meriah setelah mengatakan bahwa hari Jumat akan menjadi “hari kemerdekaan” bagi Inggris jika memilih meninggalkan Uni Eropa pada referendum hari Kamis.
Komentar mantan Wali Kota London ini muncul dalam debat panas di BBC One. Johnson menuduh kelompok yang berkampanye Inggris bertahan di Uni Eropa (UE) merupakan kelompok menyedihkan karena meremehkan Inggris.
Johnson yang sudah lama menginginkan Inggris hengkang dari Uni Eropa mendapat perlawanan sengit dari para politikus konservatif, Ruth Davidson dan Wali Kota Muslim London, Sadiq Khan.
Davidson dan Khan menyerang Johnson dengan tuduhan melakukan kebohongan terkait Eropa akan mengeluarkan biaya besar karena Turki akan bergabung dengan Uni Eropa.
Johnson dikeroyok Khan dan Davidson ketika ditanya risiko jika rakyat Inggris memilih Brexit dalam referendum hari Kamis nanti.
“Boris Johnson ketika ditanya 'akankah ada kehilangan pekerjaan'? Katanya, 'mungkin ada atau ada mungkin tidak’. Itu tidak cukup baik. Berapa banyak pekerjaan, Boris? Berapa banyak pekerjaan?,” kritik Davidson, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (22/6/2016).
Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Barack Obama sudah memperingatkan dampak buruk jika Inggris memilih hengkang dari Uni Eropa. Menurut Obama, Inggris tidak akan diprioritaskan dalam kerjasama perdagangan dengan AS dan akan masuk antrean di belakang Uni Eropa.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berterima kasih pada peringatan yang disampaikan oleh Obama.
Komentar mantan Wali Kota London ini muncul dalam debat panas di BBC One. Johnson menuduh kelompok yang berkampanye Inggris bertahan di Uni Eropa (UE) merupakan kelompok menyedihkan karena meremehkan Inggris.
Johnson yang sudah lama menginginkan Inggris hengkang dari Uni Eropa mendapat perlawanan sengit dari para politikus konservatif, Ruth Davidson dan Wali Kota Muslim London, Sadiq Khan.
Davidson dan Khan menyerang Johnson dengan tuduhan melakukan kebohongan terkait Eropa akan mengeluarkan biaya besar karena Turki akan bergabung dengan Uni Eropa.
Johnson dikeroyok Khan dan Davidson ketika ditanya risiko jika rakyat Inggris memilih Brexit dalam referendum hari Kamis nanti.
“Boris Johnson ketika ditanya 'akankah ada kehilangan pekerjaan'? Katanya, 'mungkin ada atau ada mungkin tidak’. Itu tidak cukup baik. Berapa banyak pekerjaan, Boris? Berapa banyak pekerjaan?,” kritik Davidson, seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (22/6/2016).
Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Barack Obama sudah memperingatkan dampak buruk jika Inggris memilih hengkang dari Uni Eropa. Menurut Obama, Inggris tidak akan diprioritaskan dalam kerjasama perdagangan dengan AS dan akan masuk antrean di belakang Uni Eropa.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, berterima kasih pada peringatan yang disampaikan oleh Obama.
(mas)