AS Kirim 2 Kapal Induk ke Filipina
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengirimkan dua kapal induknya dan sejumlah kapal pendamping untuk mengikuti latihan militer di Samudera Pasifik barat.
UUS John C. Stennis dan USS Ronald Reagen berlayar bersama-sama di Laut Filipina sebagai bagian dari operasi latihan pertahanan udara dan pengawasan laut. Operasi ini melibatkan 12.000 pelaut, 140 pesawat dan enam kapal perang kecil, begitu pernyataan Armada Pasifik AS yang berpusat di Hawaii.
"Kami harus mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk berlatih teknik perang yang diperlukan dalam operasi Angkatan Laut modern," kata Laksamana John D. Alexander seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (19/6/2016).
Operasi latihan ini akan mengambil sisi timur Filipina, yang tidak terlalu dekat dengan Laut China Selatan, kata juru bicara Armada Pasifik. China berusaha untuk mendominasi Samudera Pasifik barat sebagai bagian dari strategi jangka panjang, kata ahli strategi AS.
Pengiriman dua kapal induk untuk mengikuti latihan perang di Filipina ini dilakukan jelang keputusan Pengadilan Arbitrase di Den Haag, Belanda, terkait kisruh teritorial di Laut China Selatan.
Filipina telah membawa kasus Laut China Selatan ke pengadilan internasional di Den Haag, Belanda. Kebijakan ini ditentang oleh China yang menginginkan memecahkan masalah lewat jalur bilateral. China bahkan menegaskan akan menolak apapun hasil keputusan pengadilan internasional.
UUS John C. Stennis dan USS Ronald Reagen berlayar bersama-sama di Laut Filipina sebagai bagian dari operasi latihan pertahanan udara dan pengawasan laut. Operasi ini melibatkan 12.000 pelaut, 140 pesawat dan enam kapal perang kecil, begitu pernyataan Armada Pasifik AS yang berpusat di Hawaii.
"Kami harus mengambil keuntungan dari kesempatan ini untuk berlatih teknik perang yang diperlukan dalam operasi Angkatan Laut modern," kata Laksamana John D. Alexander seperti dikutip dari The New York Times, Minggu (19/6/2016).
Operasi latihan ini akan mengambil sisi timur Filipina, yang tidak terlalu dekat dengan Laut China Selatan, kata juru bicara Armada Pasifik. China berusaha untuk mendominasi Samudera Pasifik barat sebagai bagian dari strategi jangka panjang, kata ahli strategi AS.
Pengiriman dua kapal induk untuk mengikuti latihan perang di Filipina ini dilakukan jelang keputusan Pengadilan Arbitrase di Den Haag, Belanda, terkait kisruh teritorial di Laut China Selatan.
Filipina telah membawa kasus Laut China Selatan ke pengadilan internasional di Den Haag, Belanda. Kebijakan ini ditentang oleh China yang menginginkan memecahkan masalah lewat jalur bilateral. China bahkan menegaskan akan menolak apapun hasil keputusan pengadilan internasional.
(ian)