Omar Mateen Tertawa saat Bantai Puluhan Orang di Kelab Gay Orlando
A
A
A
ORLANDO - Omar Mateen, pelaku pembantaian di kelab malam gay Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS) tertawa saat dia beraksi.
Hal itu diungkap seorang korban selamat dari penembakan massal di kelab malam Pulse. Menurut saksi, aksi Omar Mateen sambil tertawa itu terkesan bahwa dia sedang mencemooh para korban.
Kepolisian Orlando, seperti dikutip Telegraph, Selasa (14/6/2016), merevisi jumlah korban tewas yang semula 50 orang menjadi 49 orang termasuk Omar Mateen.
Saksi hidup yang hanya diidentifikasi dengan nama pendek Norman adalah satu-satunya orang yang selamat ketika Omar Mateen mengumbar tembakan di kamar mandi di kelab gay tersebut.
Baca juga:
Pembantaian di Kelab Gay Orlando Terngeri dalam Sejarah AS
Norman selamat dengan empat luka tembak di punggungnya. Dia meloloskan diri dengan merangkak di atas tubuh teman-temannya yang sudah tewas.
Menurut Norman, ada sekitar 30 orang yang ditembak mati di kamar mandi. Kesaksian Norman ini diceritakan kepada Deyni Ventura, seorang pendeta lokal.
”Dia (Omar Mateen) tertawa fanatik karena dia memberondong orang dengan pistol,” kata Ventura menirukan kesaksian Norman.
”Dia (tertawa) 'ha, ha, ha' saat ia menembaki mereka,” lanjut cerita Norman.
“Dia (Norman) selamat. Dia berada di bilik kamar mandi dengan 30 orang lain. Mereka, 30 orang lainnya sudah meninggal,” kata pendeta perempuan ini kepada Daily Mail.
Saat pembantaian terjadi, Norman sedang berulang tahun yang ke-26. ”Dia tidak bisa mengerti bagaimana dia keluar. Dia harus merangkak di atas tubuh teman wanita terbaik dan teman laki-laki untuk mendapatkan keselamatan,” ujar Ventura.
”Saya seorang teman ibunya dan dia membiarkan saya mengunjunginya di rumah sakit. Dia baik-baik dan bisa pulang besok,” katanya.
Hal itu diungkap seorang korban selamat dari penembakan massal di kelab malam Pulse. Menurut saksi, aksi Omar Mateen sambil tertawa itu terkesan bahwa dia sedang mencemooh para korban.
Kepolisian Orlando, seperti dikutip Telegraph, Selasa (14/6/2016), merevisi jumlah korban tewas yang semula 50 orang menjadi 49 orang termasuk Omar Mateen.
Saksi hidup yang hanya diidentifikasi dengan nama pendek Norman adalah satu-satunya orang yang selamat ketika Omar Mateen mengumbar tembakan di kamar mandi di kelab gay tersebut.
Baca juga:
Pembantaian di Kelab Gay Orlando Terngeri dalam Sejarah AS
Norman selamat dengan empat luka tembak di punggungnya. Dia meloloskan diri dengan merangkak di atas tubuh teman-temannya yang sudah tewas.
Menurut Norman, ada sekitar 30 orang yang ditembak mati di kamar mandi. Kesaksian Norman ini diceritakan kepada Deyni Ventura, seorang pendeta lokal.
”Dia (Omar Mateen) tertawa fanatik karena dia memberondong orang dengan pistol,” kata Ventura menirukan kesaksian Norman.
”Dia (tertawa) 'ha, ha, ha' saat ia menembaki mereka,” lanjut cerita Norman.
“Dia (Norman) selamat. Dia berada di bilik kamar mandi dengan 30 orang lain. Mereka, 30 orang lainnya sudah meninggal,” kata pendeta perempuan ini kepada Daily Mail.
Saat pembantaian terjadi, Norman sedang berulang tahun yang ke-26. ”Dia tidak bisa mengerti bagaimana dia keluar. Dia harus merangkak di atas tubuh teman wanita terbaik dan teman laki-laki untuk mendapatkan keselamatan,” ujar Ventura.
”Saya seorang teman ibunya dan dia membiarkan saya mengunjunginya di rumah sakit. Dia baik-baik dan bisa pulang besok,” katanya.
(mas)