Media Turki Sebut Korban Pembantaian di Orlando Kaum Menyimpang
A
A
A
ANKARA - Media Turki, Yeni Akit, mengutuk para korban pembantaian di klub gay Pulse di Orlando, Amerika Serikat (AS) dengan menyebut para korban sebagai orang-orang yang “menyimpang”.
Yeni Akit dikenal sebagai media sayap kanan Turki yang disebut-sebut memiliki ikatan kuat dengan Presiden Tayyip Erdogan. Media ini terang-terangan mengumbar homophobic atau kebencian pada kaum homoseksual.
“Korban tewas meningkat menjadi 50 di bar di mana homoseksual menyimpang pergi!” demikian judul berita utama di situs media Turki tersebut dalam pemberitaan terkait penembakan massal di klub gay di Orlando.
Media ini telah lama mendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) atau partai berkuasa Turki yang menjadi kendaraan politik Erdogan dalam memimpin Turki.
Pelaku penembakan massal itu adalah Omar Mateen, 29—laporan lain menyebut 27 tahun—seorang pria AS keturunan Afghanistan. Selain 50 orang tewas, sebanyak 53 lainnya terluka dalam serangan itu.
Ayahnya, Seddique Mateen, mengungkap bahwa putranya membenci homokseksual di depan publik. Dua bulan sebelum penembakan, Omar Mateen marah saat melihat dua pria berciuman di depan publik di Miami.
“Kami mengatakan; kami meminta maaf untuk seluruh kejadian. Kami tidak menyadari atas tindakan yang dia ambil,” kata Seddique.
”Kami kaget seperti seluruh warga negara. Ini tidak ada hubungannya dengan agama,” katanya lagi, yang dilansir NBC News, Senin (13/6/2016).
Yeni Akit dikenal sebagai media sayap kanan Turki yang disebut-sebut memiliki ikatan kuat dengan Presiden Tayyip Erdogan. Media ini terang-terangan mengumbar homophobic atau kebencian pada kaum homoseksual.
“Korban tewas meningkat menjadi 50 di bar di mana homoseksual menyimpang pergi!” demikian judul berita utama di situs media Turki tersebut dalam pemberitaan terkait penembakan massal di klub gay di Orlando.
Media ini telah lama mendukung Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) atau partai berkuasa Turki yang menjadi kendaraan politik Erdogan dalam memimpin Turki.
Pelaku penembakan massal itu adalah Omar Mateen, 29—laporan lain menyebut 27 tahun—seorang pria AS keturunan Afghanistan. Selain 50 orang tewas, sebanyak 53 lainnya terluka dalam serangan itu.
Ayahnya, Seddique Mateen, mengungkap bahwa putranya membenci homokseksual di depan publik. Dua bulan sebelum penembakan, Omar Mateen marah saat melihat dua pria berciuman di depan publik di Miami.
“Kami mengatakan; kami meminta maaf untuk seluruh kejadian. Kami tidak menyadari atas tindakan yang dia ambil,” kata Seddique.
”Kami kaget seperti seluruh warga negara. Ini tidak ada hubungannya dengan agama,” katanya lagi, yang dilansir NBC News, Senin (13/6/2016).
(mas)