Cabut Koalisi Saudi dari Daftar Hitam, PBB Dikecam
A
A
A
NEW YORK - PBB mendapat kecaman keras dari lembaga kemanusiaan internasional seperti Human Rights Watch (HRW) dan Amnesty International karena telah mencabut koalisi pimpinan Arab Saudi dari daftar hitam mereka. PBB sebelumnya memasukan koalisi itu ke daftar hitam mereka karena menilai koalisi Saudi telah melakukan kejahatan kemanusiaan.
HRW menuduh Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyerah pada tekanan Saudi, sementara PBB sendiri sudah banyak mendokumentasikan bahwa serangan udara koalisi Saudi banyak menargetkan sekolah dan rumah sakit di Yaman.
"Pencabutan ini memberikan cara untuk manipulasi politik, kehilangan kredibilitas dan menodai warisan Sekretaris Jenderal tentang hak asasi manusia," kata Wakil Direktur HRW, Philippe Bolopion, seperti dilansir Tasnim News pada Rabu (8/6).
Sementara itu, Amnesty International menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk pemuasan keinginan terhadap tuntutan Saudi, sebagai pemimpin koalisi.
"Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, PBB tunduk pada tekanan untuk mengubah laporan yang diterbitkan oleh mereka sendiri tentang anak-anak dalam konflik bersenjata. PBB terang-terangan menjadi kaki tangan, dan ini merusak semua pekerjaan PBB untuk melindungi anak-anak yang terperangkap dalam perang," kata Kepala Perwakilan Amensty Internasional untuk PBB, Richard Bennett.
Saudi dan koalisi Teluk yang melakukan agresi ke Yaman untuk memerangi pemberontak Houthi, mengaku tersinggung dengan laporan PBB yang menyebut koalisi Teluk melakukan pelanggaran di Yaman. Juru bicara militer koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed Assiri, mengatakan bahwa laporan PBB tidak berimbang.
Hanya berselang sehari setelah Saudi melakukan protes atas penerbitan laporan tersebut. PBB secara mengejutkan langsung menarik Saudi dan koalisinya dalam daftar hitam mereka.
HRW menuduh Sekertaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah menyerah pada tekanan Saudi, sementara PBB sendiri sudah banyak mendokumentasikan bahwa serangan udara koalisi Saudi banyak menargetkan sekolah dan rumah sakit di Yaman.
"Pencabutan ini memberikan cara untuk manipulasi politik, kehilangan kredibilitas dan menodai warisan Sekretaris Jenderal tentang hak asasi manusia," kata Wakil Direktur HRW, Philippe Bolopion, seperti dilansir Tasnim News pada Rabu (8/6).
Sementara itu, Amnesty International menyebut keputusan tersebut sebagai bentuk pemuasan keinginan terhadap tuntutan Saudi, sebagai pemimpin koalisi.
"Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, PBB tunduk pada tekanan untuk mengubah laporan yang diterbitkan oleh mereka sendiri tentang anak-anak dalam konflik bersenjata. PBB terang-terangan menjadi kaki tangan, dan ini merusak semua pekerjaan PBB untuk melindungi anak-anak yang terperangkap dalam perang," kata Kepala Perwakilan Amensty Internasional untuk PBB, Richard Bennett.
Saudi dan koalisi Teluk yang melakukan agresi ke Yaman untuk memerangi pemberontak Houthi, mengaku tersinggung dengan laporan PBB yang menyebut koalisi Teluk melakukan pelanggaran di Yaman. Juru bicara militer koalisi, Brigadir Jenderal Ahmed Assiri, mengatakan bahwa laporan PBB tidak berimbang.
Hanya berselang sehari setelah Saudi melakukan protes atas penerbitan laporan tersebut. PBB secara mengejutkan langsung menarik Saudi dan koalisinya dalam daftar hitam mereka.
(esn)