Batal Dipenggal, 4 Sandera Malaysia Dibebaskan Abu Sayyaf
A
A
A
JOLO - Empat anak buah kapal asal Sarawak, Malaysia dibebaskan oleh Abu Sayyaf setelah disandera sejak 1 April 2016 lalu. Empat sandera asal Malaysia itu sempat diancam akan dipenggal Abu Sayyaf jika tidak ditebus.
Sebuah laporan dari Jolo menyatakan bahwa negosiator Malaysia dan Filipina berhasil membebaskan empat sandera itu dari kelompok Abu Sayyaf setelah beberapa kali terlibat negosiasi.
Pejabat Polisi di Malaysia, Abdul Rashid Harun saat dihubungi The Star Rabu (8/6/2016) menolak untuk mengomentari pembebasan empat sandera itu.
Keempat sandera itu adalah dua bersaudara Wong Teck Kang, 31, dan Wong Teck Chii, 29. Kemudian sepupu mereka, Johnny Lau Jung Hien, 21, dan rekan mereka Wong Hung Sing 34. Empat anak buah kapal tunda ini diculik saat hendak pulang ke Sarawak dari Filipina.
Kelompok Abu Sayyaf dilaporkan menuntut uang tebusan 18 juta Ringgit Malaysia. Belum ada penjelasan dari Pemerintah Malaysia apakah mereka membayar uang tebusan itu atau tidak.
Abu Sayyaf pernah memberikan batas waktu bagi Pemerintah Malaysia dan keluarga para sandera hingga 30 April 2016 untuk membayar tebusan. Jika tidak, kelompok penculik itu mengancam akan memenggal mereka.
Sebuah laporan dari Jolo menyatakan bahwa negosiator Malaysia dan Filipina berhasil membebaskan empat sandera itu dari kelompok Abu Sayyaf setelah beberapa kali terlibat negosiasi.
Pejabat Polisi di Malaysia, Abdul Rashid Harun saat dihubungi The Star Rabu (8/6/2016) menolak untuk mengomentari pembebasan empat sandera itu.
Keempat sandera itu adalah dua bersaudara Wong Teck Kang, 31, dan Wong Teck Chii, 29. Kemudian sepupu mereka, Johnny Lau Jung Hien, 21, dan rekan mereka Wong Hung Sing 34. Empat anak buah kapal tunda ini diculik saat hendak pulang ke Sarawak dari Filipina.
Kelompok Abu Sayyaf dilaporkan menuntut uang tebusan 18 juta Ringgit Malaysia. Belum ada penjelasan dari Pemerintah Malaysia apakah mereka membayar uang tebusan itu atau tidak.
Abu Sayyaf pernah memberikan batas waktu bagi Pemerintah Malaysia dan keluarga para sandera hingga 30 April 2016 untuk membayar tebusan. Jika tidak, kelompok penculik itu mengancam akan memenggal mereka.
(mas)